-
-
-
-
-"GUE MAU CARI KINAN!" Pagi itu Satria yang keadaan nya sudah lebih baik dari semalam selalu memberontak dan memaksa ingin mencari Kinan. Setelah Ia sadar, yang pertama Ia cari adalah si bungsu.
Ia paham dan tahu itu bukan kesalahan si bungsu, namun sayangnya tadi malam Ia sangat sulit untuk menjelaskan semuanya kepada yang lain karena keadaan nya yang memburuk.
"Satria! Dengerin! Semuanya juga lagi berusaha cari Kinan! Kondisi lu masih belum memungkinkan buat nyari Kinan!" Banyak Athan terpaksa untuk menenangkan Satria.
Satria terdiam. Benar. Tubuhnya masih lemas. Ah. Satria lemah sekali. Ia benci dengan tubuhnya yang tak bisa diajak kompromi. Ia menitikkan air mata. Pandangannya tertuju pada jendela ruangan.
Adek.. Maafin Abang.. Adek, dimana?
Semoga baik baik aja ya.."Satria! Lu makan ya.. Lu belum makan sejak bangun tadi. Kata dokter biar cepet sembuh. Biar lu bisa bantu cari Kinan."
Satria mengangguk. Kemudian berusaha mendudukkan dirinya walau rasanya masih lemas dan mual. Ia menyuapkan makanan nya sedikit demi sedikit. Benar. Ia harus cepat pulih supaya tubuhnya bisa kembali bangkit mencari si Bungsu.
"Udah ah Bang. Setidaknya 5 suap udah ngisi perut gue kan? Gue mual banget, sumpah!"
Athan mengangguk paham, kemudian kembali mengambil nampan makanan dari hadapan Satria dan menaruh nya di atas meja.
Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Menampilkan empat pemuda dengan wajah kusut mereka.
Tristan, Bima, Jayden, dan juga Chris.
Semalam, setelah Tristan dan Jay mendapatkan info dari pegawai supermarket. Mereka memutuskan untuk meminta bantuan kepada Arka, ayah Jayden. Jayden juga memutuskan untuk menghubungi Chris. Dia sudah sangat dengan dengan Chris yang kini sudah dianggap nya sebagai Kakak.
"Gimana? Ada kabar baru?" Tanya Athan to the point.
Tristan menjawab nya dengan gelengan lemah juga wajah sembabnya.
"Ga ada bang. Buntu. Om Arka juga lagi ngerahin anak buahnya cari petunjuk baru." Ucap Tristan
Satria mulai menitikkan air matanya.
"INI SEMUA GARA GARA LU BIMA! BANG ATHAN JUGA! LU BERDUA BEGO!" Satria berteriak emosi. Walau masih dalam posisi berbaring karena tubuhnya masih lemas. Ia mengacak ngacak rambutnya.
Satria menghela nafas nya lagi. Berusaha mengatur nafas nya agar tak kembali sesak. Ia tak ingin kembali mengenal nasal canula yang menyebalkan itu.
"Maaf.." Lirih Bima.
Hening untuk beberapa saat.
"Maaf sebelumnya Bang. Bukan maksud gue ikut campur. Tapi, semuanya udah kejadian bang. Ga ada gunanya saling menyalahkan. Mending Bang Satria fokus sama kesembuhan Abang dulu, yang lain juga fokus cari petunjuk buat cari Kinan Bang." Chris menengahi dengan bijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Comeback Home | TXT Lokal
Teen FictionSUDAH TAMAT :) Cast. Tomorrow X Together versi Lokal 🐧🐻🐿️🦊🐰 - - "Kinan janji bakal lindungi Abang Abang.... Sekalipun nyawa Kinan taruhan nya... Apapun Kinan bakal lakuin, demi Abang-Abang" "Kinan, janji bakal pulang kan? Kinan harus pulang..."...