17 - Masa Lalu ( 2 )

205 26 0
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-

"Darimana kamu, Oliv?!" Pertanyaan intimidasi itu menjadi sambutan yang pertama kali Oliv terima setelah sampai di rumah yang sebenarnya sangat tak layar disebut sebagai 'rumah'.

Oliv sempat ragu dan takut untuk menjawab. Namun, ia tak boleh ragu, itu bisa menimbulkan rasa curiga suaminya dan bahkan bisa membuat masalah yang lebih besar seketika. Oliv mendongakkan kepalanya. Berusaha melawan rasa takutnya untuk menatap wajah bengis dari suaminya sendiri.

"Sesuai perintah mu, Aska! Aku telah membuang bayi itu." Jawab Oliv dengan semangat mungkin agar Aska tidak curiga.

Terlihat jelas senyum penuh kemenangan dari bibir Aska.

"Good Job. Jangan coba coba berbohong. Apalagi sampai melaporkan semua ini dengan siapapun itu. Atau kau akan tau akibat nya, sayang..." Dengan nada lembut Aska mengancam istrinya sambil mendekati dirinya kemudian menatap tajam istrinya dengan jarak hanya beberapa centi saja sembari mengangkat dagu Oliv menggunakan jari telunjuk nya.

Oliv menepis kasar tangan Aska sambil membalas tatapan tajam suaminya.

"Penyesalan terbesar ku adalah di saat aku tertipu dengan wajah tampan dan janji janji manismu, Pria Gila!" Ucap Oliv penuh penekanan.

Plak!

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi Oliv. Terlihat sang pelaku itu mulai tersenyum licik penuh kesombongan.

"Sudah berani melawan rupanya Istriku yang satu ini..." Ucap Aska yang membuat suasana di rumah itu mulai mencekam.

Oliv mulai ketakutan. Jika suaminya sudah berkata demikian, maka suatu yang buruk sebentar lagi akan terjadi.

"Kau mau lihat sesuatu yang indah, sayang? Anggap saja ini hadiah dariku..." Ucap Aska dengan suara beratnya juga diiringi senyum liciknya.

Oliv hanya terdiam. Ia sungguh takut. Melihat Oliv yang terdiam ketakutan, tanpa basa basi Aska menggenggam tangan Oliv kencang dan menarik menuju sebuah ruangan yang pintunya masih tertutup rapat. Dengan segera Aska membuka pintu itu. Oliv membelalakkan matanya terkejut bukan main. Kaki Oliv seketika melemas mandapati apa yang kini berada di depan matanya.

Seorang wanita dengan kepala yang sudah terpisah dari badannya tergeletak di lantai ruangan. Darah yang jelas jelas terlihat masih segar berceceran bahkan ada tergenang begitu saja bak genangan air di lantai ruangan. Dilihatnya lagi bahwa tangan kirinya juga kaki kirinya juga sudah terpisah dan kini berada di atas ranjang. Sungguh pemandangan mengerikan yang lagi lagi Oliv saksikan dengan mata kepala nya sendiri.

"Kau benar benar Psycopath bajingan, Aska! Apa yang kau lakukan pada wanita ini Bangsat?!" Oliv bangkit, berusaha menahan kakinya yang sejujurnya masih lemas hanya untuk memberi penjelasan dari Aska.

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang