SUDAH TAMAT :)
Cast. Tomorrow X Together versi Lokal 🐧🐻🐿️🦊🐰
-
-
"Kinan janji bakal lindungi Abang Abang.... Sekalipun nyawa Kinan taruhan nya... Apapun Kinan bakal lakuin, demi Abang-Abang"
"Kinan, janji bakal pulang kan? Kinan harus pulang..."...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - - - -
"KINAN!" Tristan yang baru saja masuk ke kamar Kinan Setelah selesai menurunkan barang barang dari mobil terkejut. Tatkala mendapati Kinan yang jatuh terduduk sembari memegangi kepalanya. Terlihat jelas pada wajah Kinan bahwa dirinya tengah menahan rasa sakit.
"Heyy... Adek kenapa? Pusing lagi ya? Sini Abang bantuin ke kasur ya.." Tristan meletakkan gelas berisi susu coklat di atas nakas sebelah ranjang Kinan, kemudian dengan segera mendekati Kinan dan membantunya berdiri dan menuju kasur.
"Sshhh.. Kepala Kinan sakit Bang.." Keluh Kinan setelah berhasil duduk di atas kasur.
"Kenapa? Kok bisa sakit? Mesti Kinan lagi berusaha nginget masa lalu ya?" Tristan memastikan.
Kinan yang merasa rasa sakit di kepala sedikit mereda hanya mengangguk pelan.
"Udah ya.. Jangan diinget inget lagi. Emang Kinan mau balik lagi ke Rumah Sakit hmm?"
Kinan menggeleng.
"Tadi Kinan nemuin kotak itu. Terus Kinan buka. Isinya benda kecil aneh. Kinan ga sengaja inget inget benda apa itu. Yang Kinan inget itu kamera. Tapi, Kinan ga inget itu kamera siapa. Untuk apa. Dan kenapa bisa ada di kamar Kinan Bang... Gitu.." Kinan memberi klarifikasi nya.
Pandangan Tristan beralih menatap ke atas meja belajar Kinan. Dilihatnya sebuah kotak yang sudah terbuka dengan satu kamera kecil yang berada di luarnya. Tristan langsung tau benda apa yang dimaksud Kinan.
"Udah ya.. Lupain aja. Itu kamera Abang. Abang lupa waktu itu nitip sama Kinan. Itu.. Umm.. Buat tugas sekolah Abang waktu itu." Jelas Tristan berbohong demi menjawab rasa penasaran Kinan terhadap benda itu. Tentu agar Kinan tak kembali berusaha mengingat semuanya.
"Yaudah.. Sekarang Kinan minum susu coklat nya dulu habis itu istirahat lagi ya.. Biar sakit kepala nya hilang.." Tristan mengambil susu coklat yang tadi Ia bawa titipan Bibi Sri dan menyodorkannya pada Kinan.
Kinan mengangguk kemudian menerima gelas itu dan meminum nya.
"Makasih Abang.." Kinan kembali menyodorkan gelasnya kepada Tristan. Tristan menerima nya dan menaruhnya di atas nakas.
"Kepala Kinan masih sakit?"
Kinan terdiam sejenak. Kemudian reflek menggeleng. Ia tak mau Abangnya khawatir.
"Jangan bohong sama Abang, Kinan. Itu ga baik dan Abang ga suka kalau Kinan bohong." Ucap Tristan datar. Namun, terdengar menyeramkan di telinga Kinan.
"I-Iya, Bang. Masih sakit.. sedikit.. Berdenyut denyut.." Ucap Kinan menunduk.
