33 - Drop again

294 28 8
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-

"KINAN BANG! ASTAGA! BEGO LU SEMUA!" Bima langsung panik. Ia bangkit seketika dari tempat duduknya. Dan berlari menuju lantai atas. Disusul ketiga yang lain yang akhirnya menyadari sesuatu yang penting yang terlupakan itu.

CEKLEK! CEKLEK!!

DOK! DOK! DOK! DOK!

"ADEK! BUKA PINTUNYA!! ADEEKK!! DENGAR ABANG HMM?! BUKA PINTUNYA!!" Bima dengan brutal menggedor gedor pintu kamar Kinan yang dikunci dari dalam.

"_____________" Tak ada jawaban dari dalam. Sementara Kinan di dalam benar benar sedang dikuasai oleh rasa takutnya sendiri.

DOK! DOK! DOK! DOK!

"ADEK! DENGER ABANG! JANGAN DENGARKAN SUARA HUJANNYA! ADEK! ADEK DI DALAM BISA DENGAR ABANG KAN??!!! JANGAN BIKIN ABANG TAKUT! KINAN!" Bima masih brutal menggedor pintu sambil berteriak berharap mendapatkan respon dari dalam.

"_______" Lagi lagi masih tak ada jawaban dari dalam.

Mereka yang di luar bahkan juga tak bisa mendengar suara apapun dari dalam disebabkan berisik nya suara hujan deras dan petir dari luar sana.

"Bang, Angkat gue! Gue mau mastiin keadaan adek dari ventilasi itu!" Ide yang tiba tiba muncul di benak Bima, saat melihat ventilasi di atas pintu kamar Kinan.

Satria yang peka dengan sukarela membiarkan Bima naik ke atas punggung, dan duduk di atas pundaknya *semoga paham maksud ku gimana ya.. hehe..

Bima menelusuri kamar Kinan dengan sudut pandang nya yang terbatas. Ventilasi itu kecil. Membuatnya tak begitu bebas mengedarkan pandangannya mencari Kinan. Tapi, akhirnya Pandangan nya menangkap Kinan yang meringkuk di atas kasur nya tanpa sekalipun merubah posisinya. Entah Bima sudah terlanjur khawatir.

"BANG! DOBRAK AJA PINTU NYA!" Bima segera turun dari pundak Satria yang membuat Satria langsung merasakan pegal di sekujur tubuh nya.

"Kalau mau turun bilang bilang dulu Bego! Sakit!" Satria protes. Namun, Bima tak menanggapi Satria lebih jauh. Ia lebih mengkhawatirkan Kinan di dalam.

"Minggir! Gue mau dobrak!" Athan yang sudah ancang ancang ingin mendobrak pintu kamar Kinan memberi peringatan. Bima, Satria, dan Tristan menurut kemudian minggir memberi Athan ruang.

"Satu.. Dua.. Tiga... Hiyaaaaaakkkk!!!"

BRAAAAAKKKK!!!

"Aaaakhhh..." Athan meringis kesakitan. Usaha pertamanya gagal.

"Lu gapapa Bang?" Tristan memastikan.

Athan mengacungkan jempol memberi sinyal bahwa dia baik baik saja. Ia kemudian langsung kembali memasang ancang ancang lagi. Ia harus berhasil kali ini.

"Mungkin kalau 2 orang bisa berhasil..." Tristan ikut memasang ancang ancang.

Athan mengangguk. Yang dikatakan Tristan mungkin benar. Setidaknya tenaga yang dibutuhkan harus lebih besar dari sebelumnya.

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang