20 - Amnesia?

352 31 9
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-

"Seperti yang kalian lihat. Kinan mengalami Amnesia atau hilang ingatan. Syukurlah ini hanya bersifat sementara. Akibat benturan yang cukup keras saat kecelakaan kemarin ditambah riwayat gegar otak yang pernah Ia alami...."

"Gegar Otak? Kinan pernah gegar otak dok? Kok Kinan ga pernah bilang?" Athan memotong.

Hansel menghela nafas.

"Iya, Benar. Sudah hampir dua bulan yang lalu semenjak Ia dinyatakan gegar otak. Tapi, untuk saat ini, yang paling penting Jangan terlalu memaksa Kinan untuk mengingat masa lalunya. Meski ini bersifat sementara, biarlah Kinan secara alami mengingat masa lalu nya secara perlahan. Agar otaknya tidak terlalu bekerja keras sehingga membuat dirinya menjadi stress. Itu bisa jadi berbahaya."

"Lalu, dok? Kinan benar benar lupa semuanya dok? Maksudnya... Apakah tidak ada sekecil apapun masa lalu yang Kinan ingat?" Tanya Tristan.

"Itu akan saya cek nanti ketika Kinan sudah dipindah ke ruang rawat nya. Kinan Baru saja melewati masa koma nya. Jika diperiksa sekarang, saya khawatir dia juga akan memaksakan ingatannya untuk kembali. Dan malah membuat otaknya shock atau bahkan bisa jadi kembali drop."

Hening. Semua larut dalam pikiran masing masing.

"Kalau begitu Aku permisi. Aku akan periksa Kinan lagi setelah Kinan sudah pindah ruang rawat yang lebih nyaman. Kalian bisa menjenguknya nanti. Sudah tau kamarnya kan?"

Semua menggeleng.

"VIP Anggrek no.14 ya.. Itu kamar VIP paling aman dari jangkauan CCTV, karena aku tahu betul mengenai bahaya yang mengancam Kinan. Namun, tetap sebaiknya Kinan tidak boleh ditinggal sendirian."

"Terimakasih, dokter." Ucap Arka.

Hansel tersenyum.

"Kalau begitu, aku permisi."

Hansel pergi berlalu meninggalkan mereka semua.

"Bang, kenapa sih ketika kita mau mulai semua nya dari awal Kinan malah amnesia?" Keluh Bima.

"Tapi, setelah gue pikir.. Mungkin ada untungnya juga Kinan amnesia." Ucap Tristan

"Maksud lu apa hah!?" Bima tak terima. Ia memeloti Tristan tajam. Namun, yang ada Tristan tetap santai dan tenang melihat Abangnya yang marah seperti itu.

"Emangnya Abang ga mikir selama ini kita apain Kinan di rumah? Kalau Kinan inget, bisa aja Kinan malah gamau maafin kita. Atau malah takut sama kita. Itu lebih rumit. Setidaknya kalau Kinan hilang ingatan, kita benar benar bisa menjadi lebih baik lagi. Dan ini juga kesempatan untuk kita memulai dari awal. Kalau itu sih menurut gue ya.. gatau menurut kalian.." Ucap Tristan.

Mereka semua terdiam. Sebenarnya ada benar nya juga ucapan Tristan barusan.

"Sudah sudah yuk.. Mau jenguk Kinan apa engga kalian? Jangan berantem disini. Kinan juga baru bangun, masa kalian berantem." Ucap Arka menengahi.

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang