31 - Party 🎉

232 27 13
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-



Keempat bersaudara itu masih setia menunggu si bungsu membuka matanya sejak tadi Ia kembali drop tadi pagi. Sementara Jayden, Ia sudah pulang ke rumah berkat perintah Athan. Satria juga akhirnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Ya walaupun dia tidak pulang ke rumah. Melainkan tetap di rumah Sakit untuk menemani si bungsu.

"Jadi,?" Ucap Satria tiba tiba.

"Jadi apa? Kalo nanya tuh yang jelas!" Ucap Tristan.

"Jadi, gimana nanti kalau Kinan bangun terus ternyata dia malah gamau ketemu kita lagi?" Tanya Satria sendu.

"Tenang aja. Kinan pasti mau. Tadi pagi dia hanya butuh waktu. Kata Jayden semua nya bakal baik baik aja selama kita bisa jaga emosi kita." Kata Tristan.

"Eung..." Erangan kecil yang ditunggu tunggu itu akhirnya terdengar. Ke empat bersaudara itu dengan kompak mendekati brankar si bungsu yang terlihat tengah membuka mata nya secara perlahan.

"Adek.." Panggil Bima lembut. Ia yang berasa di posisi paling dekat dengan kepala Kinan.

Pertama kali yang Kinan lihat setelah membuka matanya kembali yaitu Bima kemudian Satria kemudian Tristan dan terakhir Athan. Entah kenapa rasanya setiap Kinan membuka mata, dada nya selalu sesak. Seakan akan merasakan bahwa dirinya tak layak hidup.

"B-Bang.." Lirih Kinan sambil menitikkan air mata nya.

Dengan segera Bima menyeka air mata Kinan.

"Ssstttt... Kinan ga boleh nangis. Ada Abang disini.. okay.. Jangan takut..." Bima menenangkan Kinan sambil mengelus-elus Surai rambut Kinan.

"T-tapi, Kinan bukan adek____"

"Ssssttt.. Kinan sampai kapanpun tetap adek Abang... Ga ada yang bisa pisahin kita lagi sampai kapanpun.. hmm... Udah, Kinan gaboleh ngomong macem macem lagi ya..." Bima menaruh telunjuk di atas bibir Kinan.

Kinan menghela nafas. Berusaha menetralkan perasaan nya agar tidak cengeng.

"Kinan.. mau dipanggilin dokter hmm? Ada yang sakit?" Tanya Athan.

Kinan menggeleng lemah.

"Yang sakit disini Bang.." Kata Kinan sambil memegang dada nya yang membuat keempat Abangnya menatap Kinan sendu.

Reflek Bima memeluk Kinan. Yang lain entah kenapa tubuh mereka kaku. Mereka semua tau, dengan semua kejadiaan buruk yang Kinan lewati selama ini, sudah otomatis merusak kesehatan fisik bahkan mentalnya sekaligus.

"Abang janji.. Abang janji bakal ilangin sakit yang ada disini ya dek.. okay.." Ucap Bima sambil menaruh tangannya di atas tangan Kinan yang berada di atas dada nya.

"M-Maaf.. Maaf Kinan tadi pagi egois.. Kinan harusnya berterimakasih sama Abang udah nyelamatin Kinan dari sana.. Tapi... tapi.. Kinan malah ngusir Abang dari sini.. Maaf... Maafin Kinan..." Ucap Kinan dengan mati matian menahan air matanya agar tidak kembali mengalir.

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang