43 - Asal Baik Baik Saja

148 26 14
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

-





Arka menyusuri lorong gedung tua itu. Rasanya tak asing. Tentu saja Ia pernah jadi bagian dari gedung itu beberapa tahun lalu. Bahkan sempat menggores banyak kenangan di tempat itu bersama sahabat-sahabatnya. Tempat itu adalah saksi bisu persahabatannya dengan Hendra, juga saksi bisu kisah cintanya dengan Audrey.

Tampak lorong itu kini sepi. Padahal mereka telah memasang tingkat kewaspadaan yang tinggi. Berjaga jaga jika ada pasukan musuh yang menyerang. Namun, sepertinya semua pasukan musuh sudah tumbang berkat bantuan Leo tadi.

"Dulu gedung ini ada 3 lantai, namun sayang.. saat kebakaran waktu itu lantai 2 dan 3 hangus tak bersisa... Dan hanya memisahkan lantai 1 ini. Memang lantai 1 paling luas, tapi sayangnya sama saja. Ini sudah tidak utuh." Ucap Arka.

Mereka semua mengangguk.

"Lalu dimana Aska menahan Bang Athan Om?" Tanya Bima.

"Satu tempat yang menjadi perkiraan Om berdasarkan laporan dari Athan juga dari salah satu anak buah Om yang waktu itu sempat masuk kesini dan menyamar seperti halnya Leo tadi." Ucap Arka.

"Dimana Om?" Desak Bima.

"Aula. Pasti bajingan itu menahan mereka di aula. Karena ruangannya yang memang cukup luas dan juga... Aula itulah yang satu satunya tersisa di lantai 1 ini tanpa satupun yang terbakar saat kejadian itu." Jawab Arka.

"Masih jauh kah Om? Lorong nya perasaan panjang amat." Kata Haris.

"Tidak. Kita sudah sampai." Ucap Arka. Langkahnya terhenti tatkala melihat pintu kayu yang cukup besar tertutup rapat di depan sana.

Pintu kayu itu memang terlihat agak hitam seperti bekas terbakar. Tapi, entah kenapa pintu kayu itu masih terlihat sangat kokoh menjulang.

Tanpa basa basi lagi, Arka membuka kedua daun pintu kayu yang masih kokoh itu. Arka membukanya dengan kasar, entah sudah tidak sabar untuk menyelamatkan istrinya yang Ia yakini ada di dalam.

BRAK!

"OM ARKA!" Athan yang tadinya menunduk lesu menatap lantai membelalakkan matanya tatkala melihat kedatangan Arka beserta pasukan bocil yang Ia tunggu tunggu. Badannya masih terikat di atas kursi.

"MAS ARKA!" Begitu juga Audrey yang akhirnya bernafas lega dengan kedatangan suaminya.

"HARIS!" Salah satu wanita tahanan di dalam kerangkeng penjara juga sangat senang dengan kedatangan anaknya. Namanya Jihyo.

"STEFAN!" Sama dengan yang lain, wanita tahanan lain yang merupakan ibu dari Stefan juga senang dengan kedatangan anaknya. Namanya Sana.

Sementara Oliv mulai berkaca kaca, kini Ia mulai melihat 3 anak kandungnya yang lain dengan mata kepala nya sendiri. Mulutnya terasa bergetar. Bahkan air mata sudah tak mampu lagi Ia bendung. Akhirnya, selama bertahun tahun lamanya, Ia kembali bertemu dengan semua anak kandungnya secara lengkap. Bahkan keempatnya sudah tumbuh dengan baik dan menjadi pemuda tampan.

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang