BAB 1

13.3K 344 18
                                    

“dokter, pasien sudah habis.”

“benarkah?” Tanya Irene ramah sambil memijat leher bagian belakangnya.

Perkenalkan, dia adalah Niena Irene Pratishta Wicaksono, wanita berusia 32 tahun, dokter spesialis bedah hepatobilier (hati dan empedu) sekaligus direktur muda dari Grandmark Hospital milik keluarganya. Dia adalah putri kedua dari keluarga Wicaksono, kakak perempuannya adalah seorang profesor muda di jurusan bisnis sekaligus menjadi direktur di W-University. Keluarganya selalu tampak harmonis di hadapan kamera dan juga khalayak ramai, walaupun yang terjadi di rumah tidak selalu sesuai dengan yang mereka tunjukkan, terutama hubungan kakak beradik itu dengan ayahnya.

“Aku ingin ke bar hari ini, kalian mau ikut?”

Tanya Irene basa basi kepada kedua perawat yang selalu menemaninya ketika praktek di rawat jalan yang membuat kedua perawat itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

“dokter besok libur bukan? Sedangkan kami harus shift pagi, jadi maafkan kami.”

Irene terkekeh pelan mendengar penolakan Karin yang lebih terdengar sebagai keresahan karena hanya Irene yang besok libur sedangkan mereka masih harus shift pagi.

“Mau minum?” Tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari pintu luar ruangan Irene. Wanita cantik dengan kacamata dan rambut pendek, mantan atlet jujitsu nasional dan dia adalah seorang dokter spesialis bedah Kardiotoraks, Krystal namanya.

“Kau tidak sedang jaga?”

Dia menggeleng dengan cepat yang disambut senyuman semangat oleh Irene.

“Yang lain?”

“Tania sedang jaga malam, Alexandra masih ada operasi dan belum selesai, katanya dia akan menyusul kalau sudah selesai karena besok dia libur.”

Tania adalah spesialis bedah anak, sedangkan Alexandra adalah spesialis bedah saraf, mereka berempat bersahabat dari saat masih menjadi mahasiswa kedokteran. Mereka menjadi dekat setelah sama-sama terlambat di hari pertama masuk kuliah dan yang menghukum mereka adalah Prof. dr.Alena Wicaksono spesialis bedah kardiotoraks alias Ketua dari Grandmark Hospital yang tidak lain adalah ibu dari Irene.

“Kalau begitu ayo kita pergi.” Kata Irene dengan bersemangat setelah melepas snelinya dan berjalan keluar ruangan bersama dengan kedua perawatnya dan juga Krystal.

“Kenapa kau ingin menemaniku minum?”

“Karena Adrian jaga malam hari ini.” Kawab Krystal singkat sambil fokus mengetik pesan di ponselnya.

Adrian adalah tunangannya, mereka akhirnya bertunangan setelah pacaran hampir 10 tahun dari saat mereka masih mahasiswa kedokteran, dan Irene adalah yang menjodohkan mereka.

Sedangkan Irene? Dia memiliki kekasih, kekasihnya memiliki sebuah usaha percetakan buku, tetapi akhir-akhir ini mereka sering sekali LDR karena alasan pekerjaan kekasihnya yang mengharuskan lelaki berusia 34 tahun tersebut menemui penulis buku yang akan diterbitkannya di kota lain, tetapi itu bukan masalah untuk Irene, karena mereka memang sering seperti itu terutama saat Irene menempuh pendidikan spesialisnya dulu.

“Leo belum pulang?” Tanya Krystal saat pintu lift terbuka dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Irene.

“Kita bertemu di lobby.” Irene menepuk pundak Krystal lalu berjalan meninggalkan Krystal menuju ke ruangannya untuk berganti pakaian.

— — —  — — — — — — — —

Mereka berdua memilih meninggalkan mobilnya di basement rumah sakit dan memanggil taxi untuk menuju ke bar yang hanya berjarak sekitar 10 menit dari Grandmark Hospital. Saat Irene turun dari taxi, matanya tidak sengaja menangkap sebuah mobil sport mewah berwarna hitam seperti mobil miliknya yang dia pinjamkan kepada Leo, kekasihnya, sedang memasuki basement hotel mewah tempatnya dan Krystal berhenti untuk menikmati luxury bar yang ada di lantai 45 sampai rooftop di J-Hotel yang tidak lain adalah milik keluarga Krystal.

The Scandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang