Bab 5

3.7K 185 12
                                    

Suho terlihat mondar mandir di dalam rumah Irene sambil sesekali melihat layar ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 01:30 pagi tetapi Irene belum memintanya untuk menjemputnya. Ada hasrat dalam dirinya ingin menghubungi istrinya tetapi ada batasan yang tidak boleh di langgar di dalam rumah tangga merek yang menyebabkan Suho sedikit frustasi.

“Kenapa dia belum menghubungiku? Apa dia tidak akan pulang?” Tanya Suho pada dirinya sendiri sambil berjalan kesana kemari di dalam rumah.

“Kenapa dia belum menghubungiku? Apa dia tidak akan pulang?” Tanya Suho pada dirinya sendiri sambil berjalan kesana kemari di dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa sadar senyuman Suho merekah saat menerima pesan dari istrinya. Dia bergegas mengambil kunci mobil, jaket, topi dan tentunya masker karena dia tidak ingin ada orang yang mengenalinya di jam 2 pagi. Suho memacu mobilnya menyusuri jalanan kota yang sepertinya memang tidak pernah tidur.
Sesampainya di J-Hotel, dia segera naik ke lantai paling atas menuju ke bar mewah yang ada di hotel tersebut, disana terlihat 4 orang wanita yang sedang benar-benar menikmati hidupnya dan melepas penat yang mungkin sehari-hari mereka tanggung.

“Bukankah itu suamimu?” Tanya Krystal dengan kondisi yang sudah sangat sempoyongan saat melihat Suho yang memakai jaket dan topi hitam mendekat ke arah mereka.

“Benarkah? Wah ternyata suamiku tampan juga.” Ucap Irene sambil tersenyum saat Suho sudah ada di depannya yang membuat Suho yakin dia akan malu saat mengingat ucapannya malam ini.

“Ya, aku memang suaminya. Jadi nona-nona cantik, ijinkan aku membawa istriku pulang ya? Dia harus bekerja besok.”

“Kau!” Panggil Alexa yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di dekat meja bar sambil menunjuk ke arah Suho yang sedang mengambil tas dan juga coat istrinya.

“Apa kau menyukai Irene?”  Tanya Alexa sambil sedikit memiringkan kepalanya tanda dia sebenarnya sudah ada di bawah alam sadarnya.

“Hanya lelaki bodoh yang tidak menyukai Irene, dan masalahnya aku tidak bodoh.” Jawab Suho dengan menunjukkan smirk di wajahnya lalu menarik pinggang istrinya dan membawanya keluar dari Bar mewah tersebut setelah berpamitan kepada teman-teman Irene.

— — — — — — — — — — — — — — —

Suho menidurkan Irene di ranjang besar miliknya lalu melepas sepatu yang digunakan istrinya dan menyelimuti wanita cantik itu agar dia tidak kedinginan.

“Saat aku besar nanti, ayah tidak akan bisa memukuliku lagi.”

Deg

Suho yang sudah akan pergi meninggalkan Irene, langkah kakinya terhenti saat mendengar Irene yang sedang mengigau. Matanya menatap ke arah gadis cantik yang ada di hadapannya. Dia mendekat kembali ke arah Irene, duduk di sisi ranjang lalu menyibakkan surau hitam indah milik istrinya.

“siapa yang memukulimu?” Tanya Suho ragu yang hanya mendapat respon gumaman dari Irene yang sedang menutup matanya.

Pelan tapi pasti, dari kedua ujung mata Irene menetes air mata yang membasahi pipinya sampai terdengar suara isakan darinya.

The Scandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang