Irene membuka matanya dengan perlahan, kepalanya terasa sangat berat sampai-sampai dia terasa tidak mampu untuk mengangkatnya.
"Mas...." Panggilnya dengan suara serak,
"ehm ehm..." Irene sedikit berdehem karena merasa suaranya sepertinya akan habis.
"Sudah bangun?" Tanya Suho yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Suho duduk di sisi ranjang, jari tangannya menari lembut di atas punggung Irene yang tidak berbalut apapun,
"Ada yang sakit?" Tanya Suho kemudian sambil tangannya masih bermain-main di punggung istrinya.
"Tidak ada, hanya saja badanku terasa seperti habis kerja rodi, sangat-sangat lelah."
"Tentu saja, semalam sebrutal itu..." Ucap Suho sambil terkekeh pelan yang membuat samar-samar ingatan Irene tentang aktivitasnya semalam kembali tergambar di otaknya mulai dari kamar, dapur, bahkan di sofa ruang tamu.
Irene membalik tubuhnya sambil menggenggam erat selimut tebalnya,
"Maaf ya mas, aku semalam benar-benar di luar kendali" Ucap Irene dengan tatapan ragu yang tentu saja membuat Suho kembali terkekeh. Suho mendekatkan wajahnya ke arah wanita yang sekarang setengah duduk tersebut,
"Aku tidak tahu ternyata di bawah alam sadarnya istriku seganas itu.." Godanya yang hanya membuat Irene terdiam dan memalingkan mukanya karena malu,
"Terimakasih ya karena memilih bercinta denganku daripada dengan tiga lelaki di bar kemarin." Lanjut Suho menahan tawa yang membuat Irene sedikit terkejut,
"Apa aku mengatakannya semalam?" Tanyanya ragu takut kalau Suho marah.
"Sudah, mandilah! Karena hari ini akhir pekan dan Mbok Suti dan pak Tarjo libur, jadi aku yang akan siapkan sarapan, lagipula aku harus sedikit membereskan kekacauan yang kita buat semalam di dapur dan ruang tamu." Ucap Suho sambil mengedipkan satu matanya seolah-olah menggoda istrinya.
Tanpa menunggu respon istrinya, lelaki itu berjalan meninggalkan Irene yang masih di ranjangnya setelah mendaratkan satu kecupan mesra di bibir istrinya.
---------------------------&&----------------------
"Apakah ini aroma soup ayam?" Tanya Irene bersemangat sambil sedikit berlari kecil menuruni anak tangga.
"Hati-hati..." Ucap Suho sambil meletakkan satu panci kecil soup ayam yang bahkan masih mengeluarkan uap karena memang baru saja dia selesai memasak.
"Makanlah..."
"Terimakasih." Jawab Irene bersemangat saat menerima semangkok nasi dari Suho.
"Apa kau menyukainya?" Tanya Suho yang juga sedang ikut sarapan bersama istrinya, sedangkan Irene hanya mengangguk bersemangat seolah-olah dia memiliki energi baru untuk menghadapi hari-hari selanjutnya.
"Apa yang akan kau lakukan hari ini sayang?" Tanya Suho sambil memeluk istrinya yang sedang mencuci peralatan makan yang baru saja mereka gunakan.
"Menyingkirlah, aku tidak bisa mencuci kalau begini."
"Katakan dulu, apa agendamu hari ini."
Irene hanya terdiam, ekspresinya menunjukkan seolah-olah dia sedang berfikir,
"Mas hari ini mau ngapain?" Tanyanya balik tanpa memberikan jawaban untuk pertanyaan Suho.
"Aku akan ke kantor sebentar, ada naskah yang harus aku pertimbangkan dan naskahnya tertinggal di kantor."
"Baiklah, kalau begitu aku ikut." Jawab Irene singkat sambil tetap berusaha melepaskan pelukan Suho.
"Bagaimana kalau kita wujudkan fantasimu hari ini? Kantor sedang sepi" Bisik Suho yang membuat Irene terdiam. Dalam dirinya ada rasa tertantang bercampur takut untuk mencobanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal
FanfictionNiena Irene Pratishta Wicaksono, seorang dokter dan direktur muda di Grandmark Hospital terlibat skandal yang mengharuskannya menikah dengan seorang aktor sekaligus penyanyi ternama, Akhilendra Suho Kaivan Daneswara. Bagaimana kisah perjalanan rumah...