Niena Irene Pratishta Wicaksono, seorang dokter dan direktur muda di Grandmark Hospital terlibat skandal yang mengharuskannya menikah dengan seorang aktor sekaligus penyanyi ternama, Akhilendra Suho Kaivan Daneswara. Bagaimana kisah perjalanan rumah...
“jangan khawatir, aku bisa tidur di sofa.” Ucap Suho begitu mereka masuk ke kamar mewah tersebut.
“Bukankah memang seharusnya begitu?” Jawab Irene dengan nada sinis lalu berlalu masuk ke dalam kamar yang hanya dipisahkan oleh pintu geser dengan ruang tamu tempat Suho sedang berdiri.
“Boleh aku masuk?” Tanya Suho dari luar kamar, membuat Irene yang sedang membuka travel bag miliknya hanya mendengus kesal.
“Masuk.” Jawab Irene singkat lalu dia membalik tubuhnya saat Suho masuk ke dalam kamar.
“Tentang password rumah Elaine, sebenarnya Adnan yang tahu. Dia sedang syuting saat itu, jadi dia memintaku untuk mengecek ke apartemen Elaine. Aku bersumpah aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padanya karena aku memiliki orang lain sekarang di hatiku. Jadi tolong jangan marah lagi.”
Irene hanya terdiam, dia tidak merespon apapun selain hanya menatap Suho yang sedang berdiri di ambang pintu antara kamar dan juga ruang tamu.
“Siapapun yang ada di hatimu sekarang, tolong simpan saja itu sampai kita berpisah nanti. Aku lelah harus menghadapi skandal terus menerus.” Ucap Irene dingin dan ketus lalu meminta Suho untuk kembali keluar karena dia ingin berganti pakaian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irene membuka pintu kamarnya dan mendapati Suho sedang merebahkan dirinya di sofa ranjang sambil menonton televisi.
“Sehun mencarimu, katanya kau tidak bisa dihubungi.”
“Benarkah?” Tanya Suho sambil segera bangkit dan mencari ponselnya di saku jaketnya.
“Ternyata lowbat, pantas saja tidak ada panggilan masuk.”
“Sepertinya kau sedang menunggu panggilan seseorang.” Tanya Irene dengan ekspresi datar sambil melewati Suho menuju ke arah pantry kecil di kamar mewah tersebut untuk mencari air dingin di kulkas.
Sedangkan Suho, dia hanya mengangguk sebagai jawaban sambil memasang charger untuk ponselnya yang membuat Irene hanya terdiam lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.
