Bab 26

2.6K 181 16
                                    

Malam ini, untuk pertama kalinya Irene memutuskan kembali pulang ke rumahnya sendiri, ya rumah yang dia tempati bersama Suho saat mereka masih berstatus sebagai suami istri. Irene sampai di rumah saat diluar sedang hujan deras, dan tidak ada yang berubah dari rumah itu, semua masih sama dan masih di tempatnya, bahkan foto pernikahannya 4 tahun lalu masih tergantung di dinding ruang tamu rumahnya.

"Kenapa tidak ada yang berinisiatif menurunkannya?" Gumamnya lirih sambil berjalan naik ke kamarnya.

Irene memasuki kamarnya dengan ingatan yang menerawang jauh saat masa-masa awal mereka tidur sekamar, masa-masa mereka hanya berpelukan dan sampai dia merelakan dirinya untuk dimiliki Suho seutuhnya, semuanya masih tergambar jelas di ingatannya.

Bahkan beberapa pakaian Suho masih ada di walk in closet kamar tersebut, entah memang dia sengaja tidak mengambilnya atau bagaimana juga tidak tahu, yang jelas beberapa pakaian Suho masih tersusun disana dengan rapi.

"I Miss you mas..." Ucapnya lirih saat menyentuh foto Suho dan dirinya yang ada di meja kecil sisi ranjangnya.

Bohong kalau Irene sudah tidak mencintai Suho, dia masih sangat mencintainya, tetapi rasa sakitnya melihat mantan suaminya tidur dengan wanita lain membuat rasa jijiknya lebih besar daripada rasa cintanya yang membuatnya berani mengambil langkah untuk berpisah 3 tahun yang lalu.

Selesai mandi, Irene menyapa dapur rumahnya, salah satu tempat favoritnya di rumah dimana dulu sekali waktu dia gunakan untuk bercinta dengan suaminya saat tidak ada orang lain di rumah.

"Hanya mie instan rupanya." Gumamnya saat melihat isi kulkas yang membuatnya harus mengambil jaket dan kunci mobil untuk berbelanja ke supermarket.

Dia berbelanja bahan makanan seperti biasa, tidak ada yang berubah, bahan-bahan makanan sehat selalu harus ada di keranjang belanjanya.

"Terimakasih." Ucapnya setelah membayar lalu bergegas menuju ke mobilnya disaat hujan masih deras-derasnya.

Irene memacu mobilnya menuju ke arah rumahnya yang hanya berjarak 15 menit menggunakan mobil kalau dia mengemudi dengan kecepatan normal, tetapi di tengah jalan dia merasa kalau mobilnya sangat tidak nyaman di kendarai yang memaksanya harus menepi dan ternyata bannya sedang kempes.

"Haruskah kau kempes disaat hujan deras seperti ini?" Ucap Irene kesal sambil menendang mobil sedan milik rumah sakit yang tadi dia bawa pulang karena mobil sportnya dibawa pulang oleh driver saat dia dan teman-temannya minum-minum bersama di J-Hotel kemarin.

"Rene, ada apa?" Sapa seseorang sambil menghentikan mobilnya di sisi Irene, dimana orang tersebut adalah Suho.

"Ban mobilku bermasalah." Jawabnya datar.

Suho akhirnya menepikan mobilnya di depan mobil Irene, lalu berlari kecil ke arah Irene yang memakai payung karena dia tidak memiliki payung di mobilnya.

"Pulanglah dengan mobilku, mobilmu biar aku urusi." Ucapnya sambil mendekatkan tubuhnya ke Irene karena mereka harus berbagi payung.

"Tidak apa-apa, aku bisa mengatasinya sendiri, aku sudah menelfon derek, kau pulanglah."

Suho hanya menatap kesal kepada Irene. Dia tahu kalau Irene tidak mau bertemu dengannya, tetapi ini benar-benar sesuatu di luar kendalinya.

"Berhenti bersikap keras kepala dan menurut saja." Ucap Suho dengan nada sedikit keras karena hujan malam itu sangat deras sehingga mereka harus berbicara sedikit keras.

"Ambil ini dan pulanglah." Ucap Suho kemudian menyerahkan kunci mobilnya yang akhirnya mau tidak mau di terima oleh Irene. Irene mengambil bahan belanjaan di mobilnya dan akhirnya meninggalkan Suho dengan mobilnya di tepi jalan untuk menunggu derek.

The Scandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang