Niena Irene Pratishta Wicaksono, seorang dokter dan direktur muda di Grandmark Hospital terlibat skandal yang mengharuskannya menikah dengan seorang aktor sekaligus penyanyi ternama, Akhilendra Suho Kaivan Daneswara. Bagaimana kisah perjalanan rumah...
Di hari yang lain, Irene yang setelah selesai melakukan konferensi mingguan dengan dokter residen bersiap kembali ke ruangannya. Saat pintu lift terbuka, dia sedikit terkejut karena melihat sesosok manusia tampan yang ada di dalam lift.
"Hai" sapa lelaki tampan dengan tinggi sekitar 180cm tersebut.
Irene yang sedikit terkejut hanya terdiam melihatnya. Lelaki itu adalah salah satu orang terdekat Irene saat dia menjadi relawan selama 3 tahun, lelaki tampan yang juga seorang dokter bedah kardiotoraks lulusan universitas ternama dari luar negeri tersebut sempat memutuskan untuk menjadi relawan bahkan sampai 5 tahun. Dia datang setahun lebih awal dari Irene dan pulang setahun lebih lambat dari Irene.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Choi Minho namanya, dokter asal Korea Selatan sekaligus teman Irene berbagi apapun selama dia menjadi relawan.
"Oppa..." panggil Irene ramah lalu segera masuk ke dalam lift dan memeluk lelaki tersebut.
"Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Irene heran begitu dia melepaskan pelukannya pada lelaki tersebut.
"Aku mencarimu, dan menurut berita kau Direktur di rumah sakit ini, jadi aku memutuskan kemari."
"Kau tahu, aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi."
"benarkah?" Tanya Minho dengan tatapan tidak percaya seolah-olah sedang menggoda adik kecilnya.
"Oppa sudah makan siang? Kalau belum mari kita makan siang. Tetapi aku hanya bisa mentraktirmu di cafetaria rumah sakit, 2 jam lagi aku ada operasi, apakah tidak apa-apa?"
"Baiklah, kita gunakan waktu 2 jam milikmu dengan sebaik-baiknya." jawab Minho santai sambil tersenyum.
"Jadi, ada urusan apa kau kemari?" tanya Irene begitu mereka sudah mengambil makan siang dan sudah mendapat tempat untuk duduk pastinya.
"tidak ada, aku hanya merindukanmu."
Irene hanya menatapnya dengan tatapan curiga karena dia tahu kalau Minho tidak akan datang jauh-jauh hanya untuk itu.
"apa kau mau menipuku? katakan padaku ada apa kau kemari." cecar Irene yang seolah-olah tidak mau mendengar alasan basa basi Minho.
"aku mendapat undangan untuk menjadi pembicara di salah satu rangkaian acara ulang tahun W-University besok, harusnya aku akan melakukan penerbangan nanti malam dan sampai besok pagi, tapi aku tiba semalam karena aku ingin menemuimu hari ini."
"Apa kau merindukanku?"
"Tentu saja aku merindukan adikku" jawab Minho santai sambil menikmati makan siangnya.