Irene keluar dari kamar Elaine disambut beberapa pasang mata yang menatapnya ragu. Ya, di otak mereka pasti sedang penuh pertanyaan apa yang terjadi ketika istri dan mantan kekasih dari lelaki bernama Suho bertemu di ruangan tertutup. Entahlah, Irene tidak perduli dengan isi pikiran mereka, yang jelas dia tidak akan diam saja sekarang menghadapi Adnan dan juga Elaine.
Irene masuk ke dalam ruangannya, dia berganti pakaian lalu mengambil snelinya, bersiap untuk visite pagi bersama beberapa dokter muda dan residen yang sedang ada di stase bedah hepatobilier. Saat di lobby RS, Irene bertemu dengan ibunya yang sedang bersama beberapa dokter lain untuk visite pasien.
"Rene.. are you okey?" Tanya dr.Alena saat berpapasan dengan putrinya yang terlihat sangat pucat.
"Saya baik-baik saja Ketua."
"Ke IGD saja, biar ibu periksa." Ucapnya dengan nada khawatir yang membuat Irene sedikit tidak nyaman karena ada beberapa pasang mata disana.
Irene adalah orang yang sangat menjunjung profesionalitas kerja, dia bahkan tidak pernah memanggil ibunya dengan sebutan "ibu" saat sedang di lingkup kerja. Bahkan saat dia masih berstatus sebagai dokter muda, dia tidak pernah membuka identitasnya sebagai cucu dari pemilik W-Group sekaligus calon pewaris tunggal yang akan meneruskan memimpin Grandmark Hospital, sehingga dia tidak mendapat perlakuan khusus apapun entah itu di kampus ataupun di RS.
"Saya baik-baik saja Ketua, hanya sedikit kelelahan. Saya permisi dulu untuk visite pasien." Ucap Irene singkat lalu berjalan meninggalkan ibunya.
Baru beberapa langkah dari ibunya, tatapannya mendadak kabur, tubuhnya tidak bisa dia kendalikan sampai semuanya tiba-tiba menjadi gelap dan dia benar-benar tidak sadarkan diri.
"Irene..." Ucap dr.Alena panik saat melihat putrinya terkapar tidak sadarkan diri di lobby. Dia segera meminta dokter dan perawat untuk mengambil tempat tidur dan membawa putrinya ke IGD.
"Bagaimana? Apa hasilnya?" Tanya dr.Alena panik kepada dr. Naisha, salah satu dokter spesialis emergency yang ada di IGD.
"Semua hasil sejauh ini normal Ketua, tidak ada tanda-tanda mengarah ke penyakit tertentu seperti thypoid ataupun penyakit yang lain. Saya rasa direktur hanya sedang kelelahan dan sedikit stress berlebih." Jelas dr.Naisha yang langsung dipahami oleh dr.Alena.
"Siapkan satu kamar untuknya, biarkan dia di rawat inap."
"Baik Ketua."
"Terimakasih." Ucap dr.Alena sebelum dia kembali masuk ke dalam kamar IGD yang hanya di sekat dengan gorden.
Setelah mendapat telfon dari Tania, Suho segera izin meninggalkan lokasi syutingnya dan memacu mobilnya ke arah rumah sakit. Dia berlari menuju ke ruangan VVIP melalui tangga darurat dan melihat Krystal dan Alexandra yang baru saja keluar dari salah satu kamar yang dia yakini itu adalah kamar istrinya, Irene.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Suho khawatir, sedangkan Alexandra hanya memintanya untuk masuk karena di dalam sudah ada Kakek dari Irene beserta dengan ibu mertua Suho.
Suho masuk ke dalam ruangan yang membuat semua pasang mata mengalihkan tatapan mereka.
"Kau, apa kau tidak bisa menjaga cucuku dengan benar?" Tanya kakek sambil menunjuk Suho yang baru saja masuk dengan ekspresi marah, sedangkan Suho hanya bisa menunduk tanda dia merasa bersalah.
"Kakek, Suho kan juga bekerja, dia tidak di sisi Irene 24 jam, jadi tolong jangan menyalahkannya." Ucap Raina coba menenangkan kakeknya yang sedari tadi khawatir karena Irene tidak kunjung sadar.
"Kakek, berhenti menyalahkannya."
"Kau sudah sadar?" Tanya Kakek yang segera mendekat ke arah cucunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal
FanfictionNiena Irene Pratishta Wicaksono, seorang dokter dan direktur muda di Grandmark Hospital terlibat skandal yang mengharuskannya menikah dengan seorang aktor sekaligus penyanyi ternama, Akhilendra Suho Kaivan Daneswara. Bagaimana kisah perjalanan rumah...