6. Diam-diam Suka Nazwa

137 28 24
                                    

"Aku tidak pernah menyangka bahwa mencintai kamu sebahagia ini rasanya"

"Aku tidak pernah menyangka bahwa mencintai kamu sebahagia ini rasanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jika ditanya apakah ia pernah jatuh cinta, Gante akan menjawab dengan lantang, IYA!

Gante sedang dalam misi mencintai seseorang dalam diam. Lihatlah, betapa betahnya ia menatap dari kejauhan siluet tubuh ramping gadis kuncir kuda yang sedang tertawa kecil diantara teman-temannya.

Nazwa Titania Kirani, cewek yang akhir-akhir ini mengganggu tidur dan pikiran Gante. Cewek yang berhasil membuat lelaki itu senyam-senyum sendiri seperti orang bodoh.

"DOORRRRR!"

"EH KADAL KADAL! ANJING LO!"

Syahrul tertawa lepas terguling-guling, membuat Cahyo ingin sekali memijak tubuh cowok itu dengan sepatu heelsnya Asyifa.

Gante merengut kesal, jantungnya hampir atja copot gara-gara Syahrul.

"Titisan Dajjal memang lu," ucap Gante.

"Sorry brother, abisnya lu senyum-senyum sendiri, pikir dah gila," balas Syahrul dengan cengiran khasnya.

"Lu tuh yang gila!"

Mendengar pergaduhan dibelakang mereka, Nazwa bersama Indah dan juga Arumi juga ikut menoleh kebelakang.

"BISING KALI KELEN BERDUA!" Teriak Indah, suara cempreng nan berisik sudah menjadi khas dari cewek itu.

"DAH LU DIEM!" balas Cahyo sambil menutup telinga, suara cempreng Indah selalu menyakiti telinganya. "Dih apaan sih, orang gue punya mulut, terserah gue lah!" Balas Indah dengan ekspresi jengkel.


Cahyo berdiri dari tempatnya hendak menghampiri Indah. Ingin sekali rasanya Cahyo membakar mulut cewek itu menggunakan korek milik Syahrul. Namun, sebelum langkahnya semakin mendekat, Rangga dengan ekspresi datar menoleh ke arahnya dengan tatapan intimidasi, membuat Cahyo memutar balik arah, dan kembali duduk ditempatnya.

.
.
.

"Dek saya mau bakso nya satu porsi ya."

"Bakso beranaknya dua porsi dek, gak usah dibungkus, makan disini aja."

"Dek bakso nya satu, jangan pedes ya."

"Dek saya mesen baksonya dah lama loh."

"Iya bu, mbak sabar ya ini lagi dibuat."

Kisah Singkat Untuk GanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang