Flashback Part Pasar Malam🙏😂
Hampir setiap wahana sudah mereka cicipi. Namun, Nazwa belum mau meninggalkan pasar malam yang ramai ini. Mereka udah makan, jadi energi yang tadinya terkuras kembali penuh lagi.
"Nte, coba itu yok!" Nazwa tiba-tiba bersuara dengan semangat, ia berbinar menunggu jawaban dari Gante
Mata Gante melotot usai melihat tempat yang ditunjukkan Nazwa. Sebuah rumah gelap, yang memang tidak ada lampu penerangan disekitar situ. Letaknya juga agak pinggiran.
Wahana rumah hantu, otomatis bulu kuduk Gante langsung meremang. "Kagak ada wahana lain lagi, Wa ...? Kayanya sepi deh disana."
"Ya iyalah sepi namanya juga rumah hantu!" Balas Nazwa.
"T-tapi beneran sepi kagak ada pengunjung, Wa!" Gante mengigit bibir bawahnya. Jujur, Gante ketakutan sekarang.
Nazwa tersenyum miring, ini saat yang tepat untuk balas dendam sama Gante. "Kenapa? Lo takut yaaa ..." Nazwa tersenyum remeh.
"Gak! Siapa bilang gue takut?!" Balas Gante bohong. Tak mungkin dirinya mengatakan yang sebenarnya, bisa-bisa Nazwa nanti terus-terusan meledeknya bahkan sampai hari esok.
"Oh kalau gak takut ... Yaudah yok kesana!" Nazwa menarik lengan Gante untuk ikut padanya. Gante hanya pasrah, meskipun jantungnya kini degun-degun.
"Wa .. kalau ada setannya gimana?"
"Lo tuh calon setan!"
Langkah Gante langsung tertahan saat matanya menangkap dengan jelas penampakan wanita berbaju putih yang berdiri dibelakang rumah itu.
"AHHHKKKK!" Gante berteriak.
"KUN-KUN-KUNTILANAK!" Gante hendak lari, namun lengannya ditahan oleh Nazwa. "Lo kenapa sih, Gante?!" Tanya Nazwa kesal dengan Gante yang terlalu penakut.
Gante berlindung dibalik punggung Nazwa. Matanya masih menatap horor penampakan mbak kunti dibelakang wahana rumah hantu tersebut.
"Wawa, lo gak liat dibelakang rumah itu, a-ada kuntilanak!"
Nazwa mengedarkan pandangannya kedepan, berusaha mencari kuntilanak yang dimaksud Gante. Namun, sekeras apapun Nazwa mencoba teliti, gadis itu tetap tak melihat apapun.
"Mana, Nte? Gak ada kuntilanak kok!"
Gante memandang horor, "serius wawa!"
"Iya gue serius! Gue gak liat apapun!"
Perkataan Nazwa barusan justru membuat Gante semakin takut. Sudah tidak salah lagi, kuntilanak itu kuntilanak beneran.
"Wa kita pergi aja yok, cari wahana lain aja." Pinta Gante dengan wajah memelas. "Gue beliin deh apapun yang lo mau asal tidak mahal, tapi kita pergi dulu dari sini, pliss gue beneran takut." Gante menampilkan wajah sesedih mungkin.
Sayangnya usahanya tidak mempan bagi Nazwa. Gadis itu malah menarik tangan Gante untuk semakin mendekat kearah rumah hantu tersebut.
"Jangan pliss Wa ... Gue beneran takut." Cicit Gante masih memandangi sosok kuntilanak yang semakin jelas.
Hiihh hihhh hihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Singkat Untuk Gante
Ficção Adolescente⚠️ WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR! JUDUL AWALNYA CANDALA + Belum Direvisi "Tidak perlu kata-kata ketika hati benar, karena cinta dapat didengar bahkan dalam kesunyian yang paling mematikan." Ditinggal mati oleh sang Ayahanda, serta sang Ibunda yang lagi b...