14. Patah Hati

124 23 9
                                    

SEBELUM LANJUT MEMBACA, DI PERKENANKAN LEBIH DULU UNTUK VOTE, JIKA SUDAH, IKUTIN ALUR CERITA DAN BERKOMENTAR, SELAMAT MEMBACA

SEBELUM LANJUT MEMBACA, DI PERKENANKAN LEBIH DULU UNTUK VOTE, JIKA SUDAH, IKUTIN ALUR CERITA DAN BERKOMENTAR, SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Wanita dewasa dengan pakaian kantoran dan celemek melingkar ditubuhnya yang ramping. Pagi-pagi sekali ia bangun untuk menyiapkan keperluannya dan anaknya. Meskipun sudah rapi dengan pakaian kantoran, Olivia masih mampu mencuri waktu untuk memasak makanan buat sang anak. Berstatus janda anak satu, mau tidak mau, ia harus menjadi orang tua tunggal untuk sang buah hati tercinta yang kini sudah beranjak remaja.

Olivia sibuk men-tongseng seluruh bahan makanan untuk membuat nasi goreng. Setelahnya, wanita itu memasukkan nasi yang sudah matang secukupnya. Ia mengaduk-aduk masi hingga tercampur rata dengan bahan sebelumnya. Tak lupa juga Olivia menumpahkan garam dan kecap di nasi yang sudah berubah warna, dan kembali mengaduknya.

Nasi goreng sederhana buatan seorang Ibu untuk anaknya, sudah jadi. Olivia mengambil bekal sedang berwarna biru, dan meletakkan nasi goreng spesial di dalamnya. Wanita itu membuka celemeknya dan berjalan menuju ruang tamu.

"Bimaaa!" Teriaknya kepada sang anak yang sedang menyalakan motor hendak pergi ke sekolah.

"Bim, mama udah buatin bekal buat kamu, kamu makan disekolah," pesannya sekaligus memberi kotak bekal ke Bima.

"Ma, gausah pake bekal bekal segala lah, kek anak kecil aja," Bima menolak bekal pemberian ibunya. Kening Olivia berkerut, "apa salahnya bawa bekal kesekolah, Mama udah capek-capek buatinnya masa kamu nolak, bima," Olivia sedikit kecewa.

"Udahlah ma, Bima malu nanti sama teman-teman Bima."

"Bima buru-buru mau jemput Nazwa, dah maaa," Sebelum Olivia hendak berucap, Bima sudah lebih dulu menjalankan motornya dan keluar dari area rumah besar itu.

Wanita itu menghela nafas panjang, menatap sedih bekal makanan yang sudah ia buat, namun sayangnya tidak diterima oleh anaknya lantaran malu membawa bekal. Oliva jadi bingung dengan pemikiran anak zaman sekarang yang berbeda dengan masanya dulu.

Olivia masuk kedalam rumah. Lima belas menit lagi, ia harus berangkat ke kantor. Meskipun seorang janda, Olivia merupakan wanita karir yang bisa dibilang sukses. Perusahaan besar yang dikelolanya semakin hari semakin berkembang. Sebelum itu, Olivia juga pernah menjadi model sewaktu dirinya masih remaja. Jadi tak heran meskipun sudah berumur, Olivia masih bisa dikatakan cantik awet muda dan penampilannya tidak seperti ibu pada umumnya. Setelah menikah, Olivia memutuskan untuk berhenti jadi model dan fokus berbisnis meneruskan usaha ayahnya. Namun, pernikahannya kandas saat Bima berusia lima belas tahun karena sang suami memiliki wanita simpanan.

Olivia mengambil tasnya serta kunci mobil. Sedikit ia merapikan rambut dan pakaiannya. Serasa sudah cukup, Olivia keluar dan memasuki mobil, tak lupa juga ia mengunci pintu Sebelum ia pergi.

Kisah Singkat Untuk GanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang