𝗣𝗔𝗥𝗧 10

56.1K 6.6K 11
                                    

∆Happy reading guys∆


"Kalian pembunuh!"

Shaka tersenyum miring. Sedang yang lain membulatkan mata dengan ucapan Claery. Wajah yang tampak serius membuat mereka yakin kalau gadis itu tidak sedang bercanda.

"Eh, mulutmu Neng minta di anu yah?" gemas Zefan.

"Anu apaan woy?" tanya Adnan.

"DIAM!!"

"Siapa yang lo maksud sebagai pembunuh?"

Riko mendekat ke arah Claery. Tatapan tajam yang Riko berikan ternyata tak merubah wajar datar milik Claery sama sekali. Gadis berambut sebahu itu terlihat santai setelah apa yang ia katakan.

"Atas dasar apa lo nuduh kita sebagai pembunuh?"

Suara renda milik Riko berhasil membuat semua yang berada disana menelan salivanya dengan susah payah.

"Gue rasa lo gak bego-bego amat, yah, Rik. Lo taukan apa yang sebenarnya terjadi?"

Claery menatap tajam ke arah Shaka yang masih diam sembari memeluk pinggang Dinda dengan posesif. Ah, cowok itu sangat bucin ternyata.

"Aduh Neng bicara apa sih? Kita gak ngerti," ujar Zefan dengan tampang polosnya.

"Yakin lo ngerti?"

Lagi-lagi Claery tersenyum miring. Entah mengapa saat ini hanya Shaka yang menarik perhatiannya.

Apalagi saat melihat wajah ketakutan dari Adinda, entah apa alasannya  kini Claery sudah berada di hadapan Shaka.

"Ternyata lo licik, yah Shak. Lebih dari iblis," ucap Claery sembari mengelus lembut rahang Shaka yang mulai mengeras.

"Tapi gue lebih licik dari lo, Shaka. Untuk itu, gimana kalau gue jadiin Dinda sebagai teman Nala di sana?" bisik Claery.

Seketika tubuh Shaka menegang dengan tatapan rumit. Apa yang dibisikkan Claery membuatnya tak menyangka kalau gadis itu tidak sebodoh yang ia pikirkan.

"Dinda, lo mau gak temenin Nala?" tanya Claery dengan tatapan memohon.

Gila.

Itulah Claery, siapa yang mau menemani orang yang sudah tiada. Apalagi dengan Dinda itu penakut, sangat penakut bahkan.

"Jangan coba-coba nyentuh milik gue!" bentak Shaka.

"Oh, yah? Terus gimana dengan lo yang udah nyentuh dia sampai ma–"

"Maksudnya apa Clae? A-aku gak ngerti?"

Dinda menatap penuh takut ke arah Claery. Ia tidak paham dengan maksud dari ucapan Claery. Menemani Nala? Bagaimana bisa? bukannya Nala sudah tiada?

"CUKUP!!"

"Lo kurang tidur, yah? Kok makin ngelantur ucapan lo?"

Riko mendorong sedikit bahu Claery agar menjauh. Makin kesini ucapan gadis itu makin ngawur dan susah untuk dimengerti.

"Iyah, Nih. Kok agak ngeri yah," timpal Zefan.

"Gimana Din,  lo mau gak? atau lo mau nyusul Nala sekalian? Gue takut Nala gak ada teman. Sedangkan gue gak bisa temenin dia sekarang."

"M-maksud kamu a-ak–"

"Iyah, lo mati dan temenin Nala."

Claery menunduk dalam-dalam, membiarkan mereka yang masih terkejut yang ucapannya. Serius, Claery serius mengatakannya.

Lalu bagaimana dengan yang lain?

"Eh, buset dah! Lo mau Dinda mati? Gak ngotak emang!" Tukas Adnan.

PLAK

"SEDIKIT SAJA LO NYENTUH DIA, LO YANG BAKAL NYUSUL NALA, CLAE!!" Bentak Shaka setelah memberikan satu tamparan keras di pipi mulus milik Claery.

Dara segar keluar dari sudut bibir Claery yang robek karena kerasnya tamparan itu. Bukannya kesakitan ia malah tersenyum mengejek.

"Wah, berani juga lo nampar gue. Kalau emang Dinda gak bisa, gimana kalau lo aja yang nyusul Nala?"

Mengejutkan.

"Hmm, sepertinya itu ide yang bagus." Claery mengangguk seakan ucapannya itu sangat tepat.

"Lo harus mati Shaka!"

••••

BRAK!

"Apa yang lo semua sembunyikan dari gue?"

Riko melipat tangannya depan dada. Ia menuntut jawaban dari ketiga sahabatnya itu.

"Jawab gue! Lo semua gak bisu kan?"

Zefan membuang mukanya begitupun dengan Adnan yang sedang duduk di sofa dengan mata terpejam.

Shaka? Cowok itu lebih memilih mengisap rokoknya daripada harus menjawab pertanyaan itu.

"Ternyata benar, kalian sembunyiin sesuatu dari gue. Okee, gue bakal cari tau sendiri "

Setelah itu Riko berlalu meninggalkan ketiga sahabatnya itu. Ia tidak percaya kalau selama ini mereka tidak menganggapnya sebagai seorang sahabat. Buktinya sekarang?

Disisi lain.

Claery mengikat rambut dengan asal-asalan membiarkan beberapa anak rambut yang menutupi wajahnya. Sekarang ia berada di rooftop setelah kejadian tadi ia tidak mengikuti kegiatan belajar.

"Alur yang berantakan. Tapi gue suka, lebih menegangkan," gumam Claery sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya.

Senjata, yap benar sekali.

"Siapa lo sebenarnya?"

Alhamdulillah bisa up hari ini heheh. Jangan lupa vote yah!

TYPO BERTEBARAN YAH, GUYS HARAP MAKLUM.

AHAD, 16 APRIL 2023

Second Life Of The Antagonist [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang