HAPPY READING
♥︎♥︎♥︎Claery berjalan menuju kantin dengan tatapan tajam ke depan. Mengabaikan pujian juga nyinyiran dari beberapa siswa yang ia lewati.
Braak
Claery menendang meja dimana Shaka dkk sedang menikmati makanan yang baru saja mereka pesan.
"Astagfirullah!!" kaget Zefan sembari mengelus dadanya.
"Woy! Lo apa-apa sih!"
Adnan yang tak kalah kagetnya menumpahkan minuman yang ada di tangannya.
"Makin kesini kalian makin jadi, yah. Setelah Nala sekarang Riko?" tanya Claery.
Shaka dan Alfi memilih diam sebab mereka sedang di kantin. Jika mereka bertindak ceroboh yang ada malah mereka yang kena.
"Clae kamu kenapa kok datang malah marah-marah?" tanya Dinda dengan wajah polosnya.
Claery memutar bola matanya malas. Menghempaskan dengan kasar tangan milik Dinda yang berusaha menghentikan perbuatannya.
"Jangan ikut campur urusan gue, Din!"
"Urusan gue sama iblis-iblis ini, mereka udah keterlaluan. Gue pikir setelah ancaman kemarin kalian bakal berhenti ternyata salah, kalian anggap ucapan gue angin berlalu. Okey, kalian yang mulai gue ladenin."
Claery tersenyum miring sembari melipat tangan depan dada. Tidak ada lagi Claery yang manja mengemis cinta Shaka selama ini.
Bugh
Bugh
Bugh
Semua penghuni kantin menjerit saat Claery dengan mudahnya membuat Shaka dan yang lainnya terkapar.
Itu baru permulaan bagaimana mereka selemah itu? Ah, musuh macam apa mereka ini.
"Akh! Claery wajah tampan gue bonyok!!" pekik Zefan tak terima.
"Lo!"
Bugh
Satu pukulan kembali mendarat di wajah tampan milik Shaka. Claery meniup tangannya seakan baru saja terkena kuman yang menjijikan.
"Gue udah bilang, tapi kalian bandel. Ini akibatnya kalau mau bermain-main sama gue," ucap Claery setelah itu ia pergi meninggalkan kantin dengan kemenangan tentunya.
••••
"Buset dah, si Clae kuat banget nonjok nya," gerutu Zefan yang sedang mengobati luka diwajahnya.
"Diam lo, dari tadi ngomong mulu. Kek cewek," Adnan membaringkan tubuhnya.
Sekarang mereka sedang berada di uks. Setelah kejadian tadi Dinda menyuruh mereka untuk segera mengobati luka mereka agar tidak infeksi katanya.
"Kakak gapapa?"
"Hmm, sakit," ucap Shaka manja.
Mana ada.
Itu hanya akal-akalan Shaka saja agar bisa dekat dengan Dinda istrinya. Pernikahan sembunyi-sembunyi yang hanya diketahui oleh pihak keluar dan juga sahabatnya.
Sama halnya dengan Alfi dan Claery. Jika Shaka menikah karena cinta maka tidak dengan Alfi dan Claery.
"Tolong hargai yang jomblo, Mas," protes Adnan saat melihat kebucinan dua sejoli yang tak jauh darinya.
"Ini udak gak bener, Shak! Kita harus bantai Claery secepatnya!!"
"Yap, gue juga mikir gitu. Tapi, keknya kita harus berhati-hati, gue liat Claery gak main-main sama ucapannya," saran Adnan yang diangguki oleh sahabatnya itu.
"Elah, Claery mah gampang. Di senggol dikit langsung keot!"
"Keot palamu pink. Di tonjok aja lo kayak udah mau mati," ledek Adnan.
"Heheh, iyah yah."
Zefan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bagaimana bisa ia mengatakan hal seperti tadi kalau ia sendiri sudah merasakan sakitnya pukulan Claery.
"Al, atur rencananya. Malam ini kita buat perhitungan sama dia," ucap Shaka dengan suara rendah.
"Ih, mau ngapain kalian?" tanya Dinda.
"Gak mau ngapa-ngapain sayang," jawab Shaka sembari mengelus surai hitam milik Dinda.
"Bohong, tadi katanya mau buat. perhitungan sama siapa?"
"Bukan siapa-siapa sayang."
"Bohong!"
"DIAM DINDA! JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN GUE!!"
Tanpa sadar Shaka sudah membentak Dinda. Gadis bermata bulat itu menundukkan kepalanya dengan tangan terkepal menahan tangis. Shaka membentaknya lagi.
"Jangan bentak Dinda!!"
Alfi bangkit dari duduknya kemudian mendekati Dinda yang masih menunduk ketakutan.
"Jangan nangis, Din."
Rasanya sakit melihat air mata yang mulai membasahi wajah mulus milik Dinda. Segitu cintanya seorang Alfi?
"Hiks... Kak Shaka bentak Dinda, hiks... Sakit, sakit," tangis Dinda pecah sedang Shaka masih diam seakan tidak peduli.
Pikiran Shaka kacau. Sangat kacau.
"Urus dia, gue mau keluar sebentar."
Tanpa melirik ke arah Dinda Shaka meninggalkan mereka. Ia tak berniat membentak Dinda apalagi menyakiti istrinya, hanya saja emosinya sedang tidak stabil membuat ia kelepasan.
TYPO BERTEBARAN!!
KALAU GAK SUKA DI SKIP AJA YAH, CERITANYA EMANG RADA GAJE SIH WKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life Of The Antagonist [TERBIT]
Teen Fiction"Akh! Apa ini lelucon?" Gadis itu tersenyum miring. Ia terbangun ditubuh yang sama sekali tak dikenalinya. Meski berkali-kali menyingkirkan pikiran aneh yang mulai memenuhi otaknya, gadis itu tetap terlihat biasa aja. 𝗭𝗲𝗿𝗮𝘆𝗮 memutar bola mat...