𝗣𝗔𝗥𝗧 3

67.4K 8K 201
                                    

∆Happy Reading guys∆

•••••••

Claery tidak mengingat apapun. Kecuali apa yang ia baca malam itu. Langit sore ini tampak mendung, sepertinya akan turun hujan deras malam nanti.

Claery menyukai hujan. Semuanya, semua tentang hujan menjadi favoritnya.

Ceklek!

Pintu terbuka.

Claery menatap takjub kearah cowok yang sedang berdiri dengan wajah datar miliknya. Ah, ingatkan Claery kalau cowok itu hanyalah fiksi.

"Baru pulang?" tanya Claery.

"Alfi, gue nanya!"

yaps, orang itu adalah Afli. Cowok yang bersamanya kantin tadi. Hahah, agak lucu emang. Ketika seorang Claery sibuk mengejar cinta Shaka ia lupa dengan sosok Alfi yang sekarang telah menjadi suaminya.

Claery abai. Ia tak peduli dengan perasaan Alfi, dengan terang-terangan Claery mengatakan kalau hatinya milik Shaka seutuhnya.

Dasar!

"Al, kenapa baru pulang?"

"Bukan urusan lo!"

Alfi merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk. Mengingat bagaimana Claery--Istrinya mengejar cinta Shaka kembali menyentil hatinya.

Sakit, yah tentu saja.

Itulah alasan mengapa Alfi selalu menyiksa Claery. Rasa sakit serta cemburu yang bercampur aduk membuat ia hilang kendali.

"Kalau lo mau bersama Shaka. Mulai sekarang gue gak peduli," ucap Alfi dengan rendah.

Mungkin ini saatnya ia mengalah. Pernikahan dengan cinta sepihak tidak akan bertahan lama. Dipaksakan juga hanya akan membuat mereka saling menyakiti.

Claery diam.

Jujur saja ia sedikit tak peduli. Toh, dia bukan Claery yang asli. Jadi, kalau seandainya Alfi memilih mengakhiri semuanya, yah, terserah.

"Terserah. Urus saja, gue tinggal terima beres."

Claery berjalan ke arah Alfi yang masih diam. Mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh istrinya. Tidak, Alfi harus melepaskan Claery untuk menggapai kebahagiaannya meskipun itu hanya kemungkinan kecil.

"Segitu cintanya lo sama Shaka? Apa gak ada ruang buat gue di hati lo, Clae?"

"Aargg! Tentu saja. Hati lo sepenuhnya milik Shaka Argio. Itukan yang selalu lo bilang ke gue?"

Ia yang bertanya, ia juga menjawab.

Dasar Alfi.

Claery tersenyum miring. Meski terkenal cuek lagi dingin di dunia aslinya. Claery juga sedikit suka menggoda orang sampai baper wkwk.

Tentunya hanya orang tertentu saja.

"Jangan sok tau. Lo bahkan lebih menarik," gumam Claery sembari mengelus wajah datar milik Alfi.

Wahahahah.

Ingin sekali Claery tertawa keras. Jangan salahkan dia, Alfi adalah tokoh antagonis yang menjadi kesukaannya. Jika orang lain jatuh hati pada pemeran utama cowok yaitu protagonis. Maka Claery lebih tertarik pada cowok antagonis.

"Jangan bertingkah, atau lo tau akibatnya," ancam Alfi saat Claery semakin liar mengelus wajahnya.

"Hahahaha, wajah lo merah. Hahaha, astaga lo kenapa?"

Cukup.

Alfi membuang mukanya malu. Ia benar-benar malu sekarang, usapan lembut di wajahnya menimbulkan perasaan aneh yang meminta lebih dari itu.

BRAK!

Berlama-lama dengan Claery tidak baik untuk kesehatannya. Lagian, ada apa dengan istrinya itu, kenapa dia terlihat sangat berbeda.

Setelah kepergian Alfi. Claery berusaha untuk tidak tertawa lagi. Melihat Alfi yang salah tingkah ternyata cukup menghibur.

"Ais, bahkan gue belum lakuin apa-apa."

"Dasar hati murahan. Digituin aja dah ketar ketir," kekeh Claery lagi.

𝗛𝗔𝗛𝗔𝗬𝗬! 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗬𝗔𝗛 𝗚𝗨𝗬𝗦

Second Life Of The Antagonist [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang