Assalamu'alaikum reader huhuhu!
Udah rindu banget tau sama lapak 'SLOTA'
Ada yang sama gak? Hehe. Oh, iyah jadi aku mau kasih extra part buat kalian semua. Untuk lebih jelasnya sih ada versi novelnya dong!Langsung aja lah.
•••
~Hap Reading~
Zeraya memandang langit-langit kamarnya dengan pikiran melayang kemana-mana. Bukankah cerita yang ia masuki masih menggantung?
Tentang siapa malaikat sebenarnya belum ada jawaban yang pasti.
Juga mengapa Shaka dan yang lainnya begitu mencintai Claery. Ah, lebih tepatnya obsesi.
"Jika bukan Shaka, Alfi, Riko dan tuan Lucas lalu siapa malaikat yang dimaksud oleh Claery yang asli?"
pertanyaan demi pertanyaan mulai memenuhi kepala Zeraya. Bukan hanya itu, seharusnya Zeraya tidak terburu-buru untuk menghabisi Arlon. Pria itu harus menjawab semua pertanyaan yang mengganggu pikiran Zeraya.
"Akh, harusnya saya tidak membunuh pria itu. Kalau begini saya yang mati penasaran!"
zeraya mengacak rambutnya frustasi menghembuskan nafas kasarnya berkali-kali. Dengan suasana kamar yang hanya mengandalkan cahaya bulan di malam, Claery beranjak dari kasur menuju balkon kamar miliknya.
"Jika saya kembali, lalu bagaimana dengan Claery? Apa dia juga kembali ke tubuhnya?"
Semakin di pikirkan kepala Zeraya semakin sakit. Memandangi langit yang dipenuhi taburan bintang, bibir Zeraya terangkat membentuk lengkungan kecil. senyum menyeringai tercetak jelas di bibir kecil miliknya.
zeraya memicingkan matanya ke arah bawah, tampak beberapa orang berbaju hitam sedang memperhatikan mansion.
"Apa yang sedang mereka lakukan?" tanya Zeraya saat beberapa pria berbaju hitam itu mendekat ke arah mansion dengan gerak-gerik mencurigakan.
Zeraya mengambil pistolnya lalu kembali memperhatikan mereka dari balkon kamarnya. Orang-orang itu sepertinya akan memasuki mansion Zeraya dengan niat jahat.
Brak
Dengan cahaya yang minim, Zeraya melompat dari Balkon kamarnya yang ada di lantai dua. Sepertinya mereka menginginkan sesuatu.
"Ck, Zico sama Bunda ada didalam."
Zeraya membalikkan badanya dan berlari kecil ke arah belakang. Membiarkan orang-orang itu memasuki mansion nya. Sedangkan ia harus memberi tahu pada Zico dan Liliana--Bundanya.
"Zico!"
Zeraya mengeraskan rahangnya saat Zico tak juga menjawab dari dalam kamar. Dengan kekuatan penuh Zeraya menendang pintu kamar adiknya hingga terbuka.
"Bangun!!"
"Zico, temui Bunda. Sekarang ada beberapa orang sedang berusaha masuk kedalam mansion!"
Zico mengucek matanya berusaha menahan kesal karena kakaknya itu. Dengan malas anak kecil berusia sepulu tahun itu segera beranjak dari kasurnya. Namun, sebelum itu ia mengambil pistol dalam laci lalu meninggalkan Zeraya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life Of The Antagonist [TERBIT]
Teen Fiction"Akh! Apa ini lelucon?" Gadis itu tersenyum miring. Ia terbangun ditubuh yang sama sekali tak dikenalinya. Meski berkali-kali menyingkirkan pikiran aneh yang mulai memenuhi otaknya, gadis itu tetap terlihat biasa aja. 𝗭𝗲𝗿𝗮𝘆𝗮 memutar bola mat...