HAPPY READING
•••Seketika rumah Riko di penuhi oleh anggota black devil guna untuk mencari di mana Claery berada.
BRAK!
Shaka menendang meja dengan sangat kuat. Ternyata Claery tidak sebodoh yang mereka pikirkan dan lagi mereka telah meremehkan gadis kecil itu.
Beberapa inti black devil sudah hampir menyerah. Tak ada tanda-tanda sama sekali kalau gadis kecil itu ada di rumah Riko.
TAK TAK TAK
Semua melihat ke arah tangga dengan tatapan rumit. Gadis berkaos hitam dengan celana yang senada tak lupa senjata di tangan di kirinya Ia membawa seseorang dengan keadaan terikat dan mulut di lakban.
Claery, yah dia adalah Claery. Dan yang satunya adalah Alfi yang kini menjadi tawanannya.
"KAU!!"
Shaka mengeraskan rahangnya dengan tangan terkepal kuat.
"LEPASKAN ALFIII!!"
Zefan hendak menghabisi Claery saat itu juga. Namun, dengan cepat Adnan menahan sahabatnya itu. Mereka tidak bisa terburu-buru apalagi ada Alfi di samping Claery.
"Ssst, jangan berisik. Suara lo bikin kuping gue sakit," ucap Claery dengan wajah datar miliknya.
"Lo! Apa mau lo sebenarnya hah?" geram Shaka semakin tak bisa mengendalikan emosinya.
Claery tersenyum miring, dengan sekali pukulan Alfi kembali terjatuh. Meski beberapa kali berusaha melepaskan diri nyatanya itu sia-sia.
"Mmmmpppppp."
"Mau gue? Gampang kok."
Tak Tak Tak
Suara ketukan sepatu Claery terdengar begitu menakutkan. Tatapan tajam yang ia lemparkan membuat siapa saja pasti akan ketakutan.
Dan mereka mengakui itu.
"Kalian semua harus mati!"
"Hahaha, yah, itu mau gue. Kalian semua harus mati. Kalian pikir gue gak tau kalau kalianlah yang udah dorong Nala? Hah!"
Claery tertawa hambar, harusnya sekarang Nala masih bersamanya. Gadis cantik itu tidak boleh meninggalkannya sendiri. Tapi mereka, malah membuat Nala tiada.
"Gue, Claery Navesha Whiston bakal balas semua perbuatan keji kalian itu. Gue jamin gak ada dari kalian yang hidup tenang setelah apa yang kalian lakukan. Hahaha!"
Tawa yang begitu memekakkan telinga memenuhi kediaman Riko. Tak ada yang berani menatap ke arah Claery yang memainkan senjatanya. Bahkan Shaka saja di buat melongo oleh ucapan gadis itu.
"CUKUP!! LO PIKIR KITA BAKAL TAKUT? SALAH CLAE!! LO GAK ADA APA-APANYA SAMA BLACK DEVIL!! LO HANYA DEBU YANG HARUS DISINGKIRKAN!!" teriak Zefan menggebu-gebu.
DOR
Seketika Zefan terjatuh sembari memegang dadanya. Claery menembaknya tanpa kata sedikitpun. Gadis itu benar-benar nekat.
"Terlalu banyak bicara itu gak baik. Mending dor!" ucap Claery sembari meniup ujung senjatanya.
Semua menganga melihat kejadian barusan.
"AKH! HABISI DIA JANGAN TAKUT. DIA KALAH JUMLAH!!"
Awalnya semua masih diam. Tak ada yang bergerak sedikitpun sampai akhirnya Shaka mengangkat tangannya mengisyaratkan mereka untuk maju.
"SERANG!!!"
DOR
DOR
BUGH BUGH BUGH
Meski kalah jumlah Claery bisa menumbangkan anggota black devil dengan mudah.
Shaka memanfaatkan waktu untuk segera membebaskan Alfi yang masih terikat. Cowok bertubuh tinggi itu meringis saat bibirnya terasa perih.
DOR DOR DOR DOR
BUGH BUGH BUGH
SREEEK BRAKK
Claery mengusap bibirnya yang berdarah. Adnan memberinya pukulan saat ia sedang pokus mengahabisi Zefan yang sudah tak berdaya.
"Akh! Lo!"
Dor
Dor
Claery tersenyum puas, saat melihat Adnan tak sadarkan diri. Selanjutnya ia mendekat ke arah Shaka dan juga Alfi. Kedua cowok itu sepertinya berniat untuk melarikan diri. Terlihat dari tangan Shaka yang meminta anggotanya untuk segera mundur.
BUGH
BUGH
SREEEKK
"Jangan kabur kalian!!" teriak Claery.
Sedikit lagi.
"AKH!! KALIAN!!"
Claery menutup matanya saat bagian belakangnya terasa sakit. Seseorang baru saja memukulnya dengan kayu. Siapa lagi kalau bukan anggota black devil.
"Kali ini kalian boleh lolos dari gue. Tapi selanjutnya gue jamin tidak ada yang selamat di antara kalian!" gumam Claery berusaha merai sudut meja.
BRUMMM
BRUMMM
Terdengar suara motor yang mulai meninggalkan halaman rumah Riko. Yang berarti black devil memilih kabur daripada melawannya.
Dasar pengecut.
"Legah, akhirnya mereka pergi juga," ucap Riko mengusap dadanya dengan perasaan tenang.
Ia memilih bersembunyi di belakang lemari daripada harus ikut berkali. Tubuhnya yang sudah babak belur masa iyah harus babak belur lagi? Yakali.
"Lo! Darimana aja, kenapa baru muncul. Akh!!" kesal Claery.
Ia baru menyadari kalau Riko tidak ada saat black devil menghajarnya. Teman laknat memang.
"Yeee, salah lo. Mana jaminan kalau gue gak bakal lecet? Gak lecet sih, babak belur iyah!!" cibir Riko dengan mata melotot.
"Laki lo?"
"Iyahlah, lo pikir gue apaan?"
"Banci."
"Mulutmu!! Tak cabein yakkk!!"
"Berani, gue tembak lo!!"
Seketika nyali Riko menciut. Ucapan Claery membuatnya ketar ketir. Kalau Shaka saja bisa ia kalahkan apalah daya seorang Riko yang hanya butiran debu.
TYPO BERTEBARAN!!
KAMIS, 20 APRIL 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life Of The Antagonist [TERBIT]
Teen Fiction"Akh! Apa ini lelucon?" Gadis itu tersenyum miring. Ia terbangun ditubuh yang sama sekali tak dikenalinya. Meski berkali-kali menyingkirkan pikiran aneh yang mulai memenuhi otaknya, gadis itu tetap terlihat biasa aja. 𝗭𝗲𝗿𝗮𝘆𝗮 memutar bola mat...