HAPPY READING
✦✦✦Semua bergidik ngeri sembari menatap ke arah dua pemudah yang sedang duduk berhadapan. Siapa lagi kalau bukan Shaka Dan Alfi.
Keduanya saling melemparkan tatapan tajam yang hanya di ketahui oleh mereka apa yang sedang terjadi sebenarnya.
"Woy! Lo berdua pada kenapa seh!" teriak Zefan mulai kesal melihat sahabatnya itu.
"Dari tadi tatapan ae, jatuh cinta baru tau rasa lo!" lanjutnya lagi.
"DIAM!!"
"Tuhkan, jangan-jangan kal--"
"Dia tau semuanya," potong Shaka dengan suara rendah.
Alfi paham kemana arah pembicaraan Shaka. Sedangkan yang lain tampak bingung tak mengerti sama sekali.
"Dia siapa?" tanya Adnan.
"Claery, dia tau semuanya."
Bukan Shaka yang menjawab melainkan Alfi. Cowok itu mengambil ponselnya dan mulai mengotak atik entah apa yang sedang ia lakukan.
Mengirim pesan? Mungkin saja.
Black Devil dengan anggota yang cukup banyak tentu memudahkan mereka untuk melawan musuh yang tak seberapa itu.
"Bagus kalau dia udah tau semuanya. Jadi, kalau dia gangguin Dinda lagi langsung abisin dia aja sekalian," timpal Zefan menyeringai.
"Tapi, dia berubah. Dia bukan Clae yang gue kenal," ucap Alfi.
Semuanya diam.
Mereka memikirkan hal yang sama. Claery memang berubah dalam waktu yang singkat. Entah apa yang sedang gadis itu rencanakan agar bisa meluluhkan hati dari seorang Shaka. Begitulah pikir mereka.
"Gue juga mikir gitu, sejak kapan Claery jadi cewek pemberani. Bahkan sampe ngancem kita."
"Atau jangan-jangan dia bukan Cla--"
"Eh, jangan ngadi-ngadi lo, Nan. Yakali itu arwahnya si Clae!"
Zefan melempar kaleng minuman ke arah Adnan yang mulai berbicara tidak jelas. Kalau bukan Claery memang siapa lagi?
Kembaran, mana mungkin.
Riko menutup matanya tanpa niat untuk ikut bergabung. Ia tidak mengerti apa-apa tapi setelah pertemuan dengan Claery tadi ia cukup paham apa yang sebenarnya terjadi.
"Habisi cewek itu secepatnya, Al. Ini perintah!"
Alfi mengangguk patuh. Secepatnya akan menjalankan apa yang menjadi perintah Shaka ketua geng Black Devil sekaligus sahabatnya.
Sedangkan Riko bangkit dan menatap nyalang ke arah mereka. Tidak ada yang boleh menyentuh Claery sedikitpun pikirnya.
"Jangan sentuh Clae!"
"Sedikit saja Clae terluka gue bakal habisin kalian semua. Ngerti?"
"Maksud lo apa bela Clae, Rik? Lo suka sama dia? Hah!" geram Zefan.
"Gue peringatin sekali lagi sama kalian, jangan sentuh Clae. Atau kalian semua habis ditangan gue!!"
Riko menatap sahabatnya satu persatu-satu. Begitupun sebaliknya hanya tatapan tajam yang ia dapatkan dari Shaka dan yang lainnya.
Ia lebih memilih Claery daripada sahabatnya. Tentu saja, bukankah hal biasa ketika kita lebih memilih orang yang kita cintai bukan?
"Secara gak langsung lo jadi musuh kita, Rik! Jadi jaga ucapan lo!"
Adnan menarik kerak baju milik Riko dengan penuh emosi. Untuk saja Zefan dengan cepat menghentikan aksi keduanya.
Bugh
Bugh
Bugh
Shaka yang sedari tadi diam kini menyerang Riko dengan pukulan yang bertubi-tubi. Ia tak suka penghianat apalagi itu adalah sahabatnya sendiri.
Membela Claery sama saja dengan penghianat.
"Lo bela Claery berarti lo milih mati," bisik Shaka.
Rio tersenyum miring mengusap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. Pukulan Shaka tak main-main.
"Lebih baik gue mati daripada biarin kalian sakitin sahabat kecil gue!!" teriak Riko menantang.
Bugh
Bugh
Riko terkapar tak berdaya saat Alfi juga memberinya pukulan. Suami sahabatnya itu benar iblis yang tega menyakiti istrinya sendiri hanya karena cewek lain yang sudah bersuami.
"Akh! Lo bakal nyesel Al, lo bakal nyesel lakuin semuanya!!"
Di tempat lain.
Claery menikmati coklat panasnya sesekali tertawa saat mengingat betapa cerobohnya para musuh yang mau bermain-main dengannya.
Satu pesan yang masuk membuat alis Claery terangkat.
+628570xxxx
Clae, tolongin gue!
Siapa?
Ini gue, Riko.
Cepetan woy!
Clae!Oke
Claery segera mengambil kunci motornya dan menuju tempat dimana Riko berada. Ia khawatir takut terjadi apa-apa pada cowok itu.
Disinilah Claery berada di rumah yang cukup mewah dengan pagar yang menjulang tinggi.
Meski awalnya ragu akhirnya Claery memutuskan masuk untuk mengetahui apa yang terjadi pada Riko sebenarnya.
"Ssshh, sakit woy!"
Riko meringis kesakitan di bagian wajahnya yang sudah memar.
"Abis ngapain lo? Tawuran?" tanya Claery yang baru saja sampai.
"Tawuran palamu botak! Di hajar sama suami lo yang gak ada akhlak!" kesal Riko.
Claery mengepalkan tangannya tanpa sepengetahuan Riko. Apalagi yang mereka lakukan sekarang?
TYPO BERTEBARAN!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life Of The Antagonist [TERBIT]
Teen Fiction"Akh! Apa ini lelucon?" Gadis itu tersenyum miring. Ia terbangun ditubuh yang sama sekali tak dikenalinya. Meski berkali-kali menyingkirkan pikiran aneh yang mulai memenuhi otaknya, gadis itu tetap terlihat biasa aja. 𝗭𝗲𝗿𝗮𝘆𝗮 memutar bola mat...