𝗣𝗔𝗥𝗧 32

34.8K 4.6K 181
                                    

Jangan lupa komentarnya
HAPPY READING
•••

Suasana gelap menghiasi perjalanan Claery selama perjalanan menuju gedung tua. Ini buka pertama kalinya jadi Clae sudah sangat hafal jalannya.

Kali ini Claery tidak melewati jalan biasa. Ia mengambil jalan pintas agar sampai dibelakang gedung yang tidak diketahui oleh siapapun.

"Kira-kira mereka sudah sampai, gak yah?"

Claery mengeratkan jaket hitam miliknya. Tangannya memegang senjata khusus untuk penembak jitu. Di bagian pinggangnya terdapat beberapa pisau khusus. Claery sudah menyiapkan semuanya dengan matang.

Kecuali satu ia belum mengetahui siapa yang dimaksud dengan malaikat itu.

Alfi?

Atau ada yang lain. Maka dari itu Claery harus memastikannya, setelah itu ia bisa menjalankan rencananya dengan sempurna.

Dengan mengandalkan cahaya bulan yang cukup terang Claery memasuki gedung dengan hati-hati. Tujuannya adalah lantai dua, di sana Claery bisa memantau siapa saja yang masuk kedalam.

"CALERYYY!!"

"ERYYY!! LO DIMANA?!"

"CLAEEE!!"

Angkasa melangkah dengan hati-hati. Di ikuti oleh Arion dari belakang. Kedua cowok itu berusaha mencari keberadaan Claery yang katanya diculik.

"CLAEE LO DENGAR SUARA KITA GAK?!!"

Arion mengacak rambutnya frustasi saat tak menemukan apa-apa kecuali kegelapan.

Dor

Dor

Seketika Arion dan Shaka saling bertatapan mereka memberi kode lewat tatapan masing-masing. Mungkin mereka kira itu adalah seseorang yang sudah menculik Claery.

Nyatanya itu adalah Claery yang mencoba untuk mengalihkan perhatian keduanya.

"KELUAR LO PENGECUT!!"

"LEPASKAN CALERY DAN KELUAR LAWAN KITA BERDUA!!"

Sekali lagi tidak ada apa-apa kecuali kegelapan. Angkasa menendang setiap pintu ruangan yang sudah lapuk.

"CLAERYY!!"

Shaka berjalan memasuki gedung tua itu dengan balutan perban di bagian perutnya. Cowok berlesung pipi itu belum pulih sepenuhnya.

"Akh, Shak! Pelan-pelan kaki gue sakit!"

Dari belakang Dinda berlari kecil berusaha mengejar langkah Shaka yang terlampau lebar. Awalnya Shaka sudah melarang dasar Dindanya saja yang keras kepala.

"Ssst, Claery kurang ajar." Dinda mengepalkan tangannya marah.

Arion dan Angkasa saling menatap saat mendengar langkah kaki yang mendekat ke arah mereka.

"Siapa di sana?" tanya Arion berhati-hati sembari menodongkan pistolnya kedepan.

"Akh!! Shak, pelan-pelan woy!!"

Angkasa membulatkan matanya saat mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya.

Dinda? Bukankah adiknya juga diculik. Lalu bagaimana bisa bersama dengan Shaka?

"Dinda?" gumam Angkasa namun masih bisa di dengar oleh mereka.

"KAKAK!!"

Dor

Langkah keduanya terhenti saat sebuah peluruh mendarat dilantai tepat di hadapan mereka.

Second Life Of The Antagonist [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang