𝗣𝗔𝗥𝗧 6

59.9K 6.8K 23
                                    

∆Happy reading guys∆

Braak

Claery  menendang kursi dimana Shaka sedang duduk dengan santai. Hal itu ternyata mengundang tatapan tajam dari sahabat Shaka yang juga sedang duduk.

"Jangan coba-coba menyentuh Nala," ucap.

Masih dengan wajah datar, Shaka seakan tuli untuk mendengarkan ucapan Claery. Baginya Claery itu tidak penting dan sangat mengganggu.

"Eh, nenek lampir kemana aja lo? Kenapa baru datang."

Zefan menepuk pundak Claery. Ia baru saja dari kantin membeli minuman untuk sahabatnya. Jadi, ia belum tahu apa yang sedang terjadi.

"Sekali lagi gue peringatkan. Sedikit saja Nala terluka, kalian semua akan tahu akibatnya."

Aura yang Claery keluar tidak main-main. Entah kemana perginya Claery yang manja dan selalu berkata lembut pada Shaka. Cowok idamannya sejak dulu.

"Lo ngancem gue?"

Shaka berdiri mendekat ke arah Claery. Sekarang jarak mereka sangat dekat hingga nafas keduanya begitu terasa.

"Lo merasa terancam?" tanya Claery balik.

"Gue hanya sekali memberi peringatan. Dan gak suka mengulangi ucapan yang sama, Shaka Argio," bisik Claery dengan senyum miring yang tercetak jelas.

Setelahnya itu Claery berlalu meninggalkan mereka yang masih terkejut dengan apa yang baru saja mereka lihat.

Sangat berbeda itulah yang mereka pikirkan sekarang.

"Wah, asli Clae keren banget!" puji Zefan.

"Heleh, palingan juga bentar doang. Abis itu nempel lagi kek ulat bulu," cetus Riko dengan wajah tak suka.

"Enggak, deng. Keknya Clae emang udah berubah. Lihat aja tatapannya, gak ada cinta untuk Shaka," timpal Adnan.

Semua terdiam.

Benar apa yang dikatakan Adnan. Alfi melihat tatapan benci dan tak suka dimata Clae istrinya. Begitupun dengan Shaka ia juga merasa demikian.

•••••••

Clae menyimpan barang yang baru saja sampai itu di bawah kasur. Ia harus menyembunyikannya dari Alfi atau dia akan ketahuan.

"Huuuft, semoga saja dia gak bakal tau," gumam Claery.

Tidak ada yang dilakukan Claery selain duduk santai dan menghabiskan makanan di rumah ini. Alfi belum kembali sedangkan jam sudah menunjukan pukul 22:30.

"Kemana dia?"

"Ah, bodoh. Dia bukan siapa-siapa gue."

Claery  memilih untuk bersantai di balkon kamar. Menikmati angin malam dan juga bintang yang menghiasi langit.

Sesekali ia meringis saat mengingat bagaimana bucin nya Claery yang asli.  Sampai-sampai ia berencana menyerahkan diri hanya untuk membuat Shaka tertarik padanya.

Cih, memalukan sekali.

"Tapi, dimana Claery yang asli? Apa dia udah mati?" batin Claery bertanya-tanya.

Asyik dengan pikirannya Claery dikejutkan dengan ponselnya yang bergetar tanda panggilan masik.

"Kenapa, Nala?"

"Lo baik-baik aja, kan Clae?"

dari seberang sana Claery dapat mendengar suara Nala yang begitu khawatir.

"Iyah, gue baik."

"Bagus, huuuft, gue kangen lo, Clae."

"Lo baik-baik aja kan, Nala?" tanya Claery khawatir pasalnya Nala seperti menyembunyikan sesuatu.

"Baik, kok. Yaudah gue tutup, yah."

Tut

Claery mengerutkan alisnya. Sepertinya Nala sedang menyembunyikan sesuatu. Besok Claery akan menanyakan itu, untuk sekarang sepertinya ia harus tidur.

•••••

Pagi-pagi sekali Claery sudah siap dengan seragam miliknya. Ia sangat khawatir sekarang. Melihat banyak panggilan dan juga pesan dari Nala semakin membuat Claery takut jika sesuatu terjadi pada Nala.

"Dia gak pulang semalam?"

Untuk sekarang soal Alfi tidak penting. Nala, gadis itu yang menjadi titik fokusnya sekarang.

Setelah perjalanan yang lumayan jauh akhirnya Claery sampai di rumah megah milik Nala.

"Permisi!"

"Maaf, Bi. Nala nya ada?" tanya Claery sopan.

Wanita paru baya itu terlihat syok. Pasalnya semalam Nala berpamitan keluar dengan alasan akan menginap di rumah Claery.

"B-bukannya non Nala semalam sama Clae, yah," ucap Pembantu Nala.

"Hah? Gak. Kita semalam gak ada ketemu Bi," jawab Claery.

Keduanya sama-sama terdiam.

Claery mengepalkan tangannya. Sekarang tujuan terakhirnya adalah sekolah. Berharap sahabatnya itu sudah di sana dan baik-baik saja.

Claery sedikit berlari agar cepat sampai dikelas. Ia harus memastikan kalau Nala baik-baik saja.

Braak

Aaaa

Ada yang jatuh dari lantai atas woyy!!


Seperti siswa yang lain, Claery juga terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Salah satu siswi terjatuh dari lantai tiga dan sekarang tergeletak penuh darah.

"N-na-la," ucap Claery terbata saking terkejutnya.

𝗧𝗬𝗣𝗢 𝗕𝗘𝗥𝗧𝗘𝗕𝗔𝗥𝗔𝗡, 𝗬𝗔𝗛!

JUM'AT, 14 APRIL 2023

Second Life Of The Antagonist [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang