|| HP 36

267 35 3
                                    

Ramein comment dong cintahh🥺

Yg ga pencet vote kita ga temen, bye.
.
.
.

•HAPPY READING•



"Denger-denger Mama kamu di rumah sakit jiwa, ya? Ih aku nggak mau ah, temenan sama anak orang gila."

"Mamaku nggak gila!"

"Halah nggak usah bohong, deh. Kalau nggak gila kenapa ada di RSJ? Hahahaha." Bocah bernama Gresia itu mengolok Aurora. Diikuti balas tawa gadis di sebelahnya.

Aurora mengepalkan tangannya. Ia menatap kedua anak perempuan yang seusia dengannya itu dengan tatapan marah. Karena tidak terima atas ucapan mereka barusan, Aurora lantas menjambak kedua rambut mereka bersamaan.

"Siapa juga yang mau temenan sama kalian?! Anak nggak berpendidikan!"

"Awh—sakit... lepas!" pekik Lillie, gadis yang ikut menertawakan ucapan Gresia tadi. Jambakan Aurora benar-benar kuat, rambutnya seakan terasa ingin lepas dari kepala.

"Nggak mau!"

Tak tinggal diam, Gresia dan Lillie ikut menarik rambut Aurora. Terjadilah aksi jambak-jambakan diantara ketiga bocah itu.

Putri yang mendengar suara bising di depan rumahnya lantas memilih keluar rumah untuk melihat ada apa sebenarnya. Ketika melihat ada tiga bocah yang bertengkar sambil saling menjambak satu sama lain, ia lantas melebarkan matanya.

Dengan cepat ia mendekati mereka dan melerainya. Lalu berdecak pinggang sambil menatap horor ke mereka.

"Kalian ngapain jambak-jambakan?" tanyanya sambil menatap ketiga anak perempuan itu secara bergantian. Salah satunya jelas sangat ia kenali, ia menatap Aurora yang menundukan kepalanya.

"Nggak tau tuh, nggak jelas!" kata Gresia kesal. Ia membenarkan rambutnya yang berantakan.

"Kamu ngomong sembarangan!" balas Aurora cepat.

"Omongan aku emang bener, kan?! Kok marah sih! Mama kamu itu gila!" Putri tersentak kaget. Ternyata ini penyebab mereka bertengkar.

"Mama nggak gila!" Aurora kembali maju, hendak kembali menarik rambut Gresia yang sangat menyebalkan itu. Namun dengan cepat Putri menahan Aurora dan menarik tubuh gadis itu agar berdiri di belakangnya.

"Kalian itu, nggak diajarin tata krama sama orang tua kalian? Emang pantes mengejek orang tua Aurora kayak gitu?" ucapan Putri sebenarnya biasa aja, namun berhasil membuat kedua anak kecil itu terlihat gelagapan.

"Ma—maaf, Kak." Setelah mengatakan itu, Gresia menarik tangan Lillie dan langsung pergi begitu saja.

Aurora menunduk sedih. Sebenarnya ini lah yang menjadi alasannya tidak banyak memiliki teman di rumah, karena mereka tidak mau berteman dengannya ketika mengetahui apa yang terjadi dengan Mamanya. Aurora sendiri sebenarnya sudah malas berurusan dengan mereka, namun karena merasa sangat bosan dirumah terlebih lagi Pangeran melarangnya bertemu dengan Putri sejak hari itu, Aurora semakin kesepian. Jadi ia memilih keluar rumah dan tak sengaja bertemu dengan mereka.

"Kenapa, kok mukanya sedih gitu?" tanya Putri. Beberapa detik kemudian ia menggeleng, siapa yang tidak sedih jika mendapat kata-kata kasar yang menyinggung orang tuanya seperti tadi.

Hello, Pangeran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang