•HAPPY READING•
Sudah dibilang kalau Putri ini ceroboh. Lihat saja, sekarang gadis itu sedang berlari memutari lapangan karena lupa membawa topi ketika latihan paskibra. Kaluna menggeleng heran, sebenarnya apa yang ada dipikiran gadis itu sejak ada dirumah?
Putri terus berlari dengan napas yang tersenggal-senggal. Sesekali ia memelankan langkahnya saat Pangeran tidak melihatnya. Namun niat jeleknya itu tak berlangsung lama karena Pangeran.
"Lari, lari! Bukan nya jalan!"
Putri kembali berlari sambil mulut mengoceh. Perutnya seakan di kocok dari dalam karena sehabis makan langsung berlari. "Semangat satu putaran lagi!"
Pangeran hanya geleng-geleng kepala di pinggir lapangan. Ia terus memperhatikan Putri menyelesaikan hukumannya. Sementara anggota yang lain sudah di ambil alih oleh Yura. Putri baru bisa masuk barisan setelah hukuman yang ia berikan selesai.
Putri berjalan gontai ke tengah lapangan dan hendak masuk ke barisan. Dahinya berkeringat dengan nafas ngos-ngosan. Namun suara Pangeran lagi-lagi menghentikan pergerakan gadis itu.
"Mau ke mana?"
"Baris, Kak."
"Emang yang nyuruh baris siapa?"
Putri mengernyit bingung. Lalu melotot saat mendengar yang cowok itu katakan. "Push up dan scotch jump lima belas kali."
"H-hah?"
"Cepat!"
"Tapi, Kak—"
"Di larang membantah."
Putri mendengus namun tetap melakukan perintah cowok itu. Jika yang menghukumnya ini bukan Pangeran Putri tidak akan mau melakukannya!
"Perasaan kemaren manis banget, sekarang udah galak lagi," ujar Putri pelan.
"Lo ngomongin gue?" tanya Pangeran.
Putri menggeleng cepat. "Nggak, Kak. Saya lagi baca doa biar lancar."
Tapi enak juga ya di hukum sama doi, jadi di perhatiin mulu haha.
"Udah, Kak." Putri berdiri tegak setelah menyelesaikan tugasnya.
Pangeran mengangguk pelan. "Capek?"
"Iya."
"Salah sendiri nggak bawa topi. Padahal sudah di ingatkan kalau setiap latihan wajib membawa topi biar kamu nggak kepanasan pas latihan."
Putri meringis. Ia menatap teman-temannya di barisan semua memakai topi, hanya dia yang lupa membawa benda kecil itu. "Maaf, Kak."
Pangeran menyodorkan topi yang semula ia pakai kearah Putri tapi gadis itu malah diam saja. "Ck, pake!"
Kedua matanya langsung berbinar. "Topi Kak Pangeran?"
"Iyalah topi gue. Pake biar nggak kepanasan." Pangeran berucap biasa saja tapi cowok itu tidak tau kalau ucapannya barusan berefek luar biasa untuk Putri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Pangeran!
Novela JuvenilPutri sangat menyukai Pangeran, wakil ketua paskibra di sekolahnya sejak pertama kali melihat cowok itu. Ia kira, mendapatkan hati cowok friendly itu mudah tapi ternyata tidak. Ia perlu melakukan banyak cara untuk menarik perhatian Pangeran. Tapi si...