Selamat hari Kamis, buat kamu yang manis.
Belum vote? Buruan nggak pake lama😤
Sudah vote? terima kasih, silahkan membaca.
.
.
.•HAPPY READING•
Sebenarnya luka di kakinya kemarin tidak parah. Hanya tergores akibat bertubrukan dengan aspal yang keras sehingga membuatnya berdarah, namun semalam Putri sudah mengobati kakinya dan merasa sudah lebih baik. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti latihan hari ini, baginya melewatkan satu hari latihan sangat disayangkan.
"Fokus! Jangan lirik kesana-sini!" ujar Bang Brata. Dia memperhatikan Putri yang diam-diam melirik ke barisan senior. Pangeran sebagai danton yang memimpin pasukan membuat gadis itu gagal fokus. Tiba-tiba saja perlakuan cowok itu kemarin kembali terlintas di benaknya.
Putri menggelengkan kepala, berusaha sadar. Ia kembali memfokuskan pandangannya ke depan. Setelahnya dia benar-benar fokus dan tak melirik-lirik ke arah lain lagi. Latihan berjalan sekitar dua jam. Sekarang sudah pukul 17.00. Hari semakin sore, namun mereka yang berlatih belum juga dibubarkan barisannya.
Mereka masih berada di dalam barisan namun dalam posisi istirahat. Putri menselonjorkan kaki sambil mengipasi wajahnya. Tenggorokan nya sangat kering dan butuh air. Tapi mereka belum di perbolehkan keluar barisan.
"Oke karna waktu udah sore kita tutup latihan kali ini. Semuanya berdiri!"
Dengan semangat mereka semua berdiri dari duduknya. Brata berdiri di tengah-tengah kedua pasukan. "Terima kasih buat hari ini yang sudah hadir. Tetap semangat dan jaga kesehatan kalian."
"Siap, Kak!"
"Siap gerak! Lencang kanan gerak! Tegak gerak! Bubar barisan balik kanan jalan!"
"Gar-da-pa-ti, jaya!" seruan itu menjadi penutup latihan hari ini.
Putri berlari kecil mengambil air minum di dalam tas nya. Ia mendesah kecil ketika tenggorokannya kembali segar.
"Gue nggak sabar banget lomba!" Kaluna menyatukan kedua tangannya dengan wajah sumringah.
"Rasanya gimana sih?"
"Emm, deg-degan sih tapi kalo udah selesainya tuh lega gitu. Apalagi kalo berhasil bawa piala, beh bangga banget!" Gadis itu pernah mengikuti lomba paskibra antar provinsi dan kota sewaktu SMP. Beda dengan Putri yang belum mempunyai pengalaman.
"Kenapa latihan?"
Putri terperanjat kaget mendengar suara yang tiba-tiba itu. Ia menatap Pangeran dengan bertanya-tanya. Maksudnya dia tidak boleh latihan gitu? Harusnya bolos?
"Kaki lo udah sembuh?"
Ah, ternyata perihal kaki. Kalau dilihat-lihat, kenapa cowok itu seperti menghawatirkan keadaannya.
"Sembuh? Emang kaki lo kenapa?" tanya Kaluna. Ia juga baru menyadari jika cara jalan gadis itu sedikit berbeda.
"Lecet dikit doang."
Pangeran melirik ke bawah, meneliti lutut gadis itu. "Lukanya emang ringan tapi seharusnya jangan lo pake buat aktifitas yang berat dulu. "
![](https://img.wattpad.com/cover/234931268-288-k483045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Pangeran!
Novela JuvenilPutri sangat menyukai Pangeran, wakil ketua paskibra di sekolahnya sejak pertama kali melihat cowok itu. Ia kira, mendapatkan hati cowok friendly itu mudah tapi ternyata tidak. Ia perlu melakukan banyak cara untuk menarik perhatian Pangeran. Tapi si...