|| HP 17

369 112 115
                                    

•HAPPY READING•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•HAPPY READING•

Udara malam hari ini terasa lebih dingin dari biasanya. Dedaunan yang terlihat masih basah akibat hujan yang turun tadi sore semakin membuat udara di sekitarnya semakin sejuk. Seorang gadis bertubuh mungil itu merapatkan cardigan yang ia pakai. Karna kebiasaannya yang suka lapar tiba-tiba di malam hari, kini ia berniat untuk pergi keluar mencari makan. Kali ini Putri membawa motor sendiri karna dirumah ia hanya sendirian. Meskipun ragu karna ia baru pindah dan belum mengenal daerah sini tapi gadis itu tetap memberanikan diri. Sebenarnya bisa saja ia pesan go-food dan tinggal menunggu dirumah tapi saat ini ia sedang berhemat karna mengerti keadaan keluarganya yang tidak seperti dulu.

"Semoga gue selamat sampai rumah, aamiin." Putri menghela nafas pelan sebelum melajukan motornya.

Baru berjalan sedikit menjauhi rumahnya gadis itu dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba berjalan di depannya tanpa melihat sekeliling. Reflek Putri mengerem motornya mendadak. Membuat seseorang yang berjalan tadi tersungkur di aspal. Sedangkan Putri mengerjap dengan jantung yang berdetak dengan kencang.

"Lo gila ya?!" omel cowok itu ketika sudah berdiri. Kakinya terasa sakit.

"Lo yang gila! jalan maen nyelonong aja nggak liat sekeliling! lo mau bikin gue mati diatas motor, hah?!"

Lelaki itu terdiam begitu menyadari siapa perempuan yang menabraknya. Begitu juga dengan Putri yang tak kalah kaget.

"Lo?!"

"Cih, cewek stres. Kalo nggak bisa bawa motor nggak usah bawa," ujar Xabiru.

"Kampret lo ya! Kalo bukan gara-gara lo jalan sembarangan nggak bakal gue tabrak!" sunggut Putri tak terima.

"Iya-iya maaf elah."

Gadis itu mencibir lalu pandangannya beralih ke rumah besar yang ada di sampingnya saat ini. Tadi Xabiru keluar dari rumah itu, jangan bilang kalau cowok itu tinggal disini?

"Lo ngapain disini?"

"Rumah gue."

Putri melebarkan mata. "Hah?!"

"Bukan rumah gue sih, tapi sepupu gue. Tapi sama aja lah orang gue sering main kesini."

Putri membulatkan mulutnya. Merasa lega karna setidaknya ia tidak bertetangga langsung dengan Xabiru.

"Biru, lo ngapain?"

Suara itu membuat Putri menoleh dengan cepat. Ia terkejut melihat seorang cowok yang memanggil nama Biru barusan. Bukan, bukan itu yang membuatnya kaget. Tapi ia sangat mengenal cowok yang memakai kaos dan celana pendek berwarna hitam tersebut.

Hello, Pangeran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang