|| HP 39

267 29 9
                                    

Update special 17k, thankyou semuanya yg udah bertahan sampai sini🥺💖

Tadinya mau up besok, tapi karena udh selesai mlm ini jadi skrg aja deh biar kalian nggak lama nunggu😗

Note: Edited. Bisa baca ulang ya

.
.
.

•HAPPY READING•

Berlatih seakan sudah menjadi rutinitasnya. Kini, laki-laki bertubuh tinggi itu sudah mulai disibukkan dengan jadwal latihannya yang padat. Bang Brata tak bosan-bosannya memberikan motivasi kepada anak-anak Gardapati agar terus semangat. Sesekali pria itu mengoreksi kekurangan yang ada pada setiap pasukan untuk bisa diperbaiki di kemudian hari.

Diluar dari itu, ia sendiri merasa bangga akan perkembangan murid-muridnya. Brata menaruh harapan besar bahwa mereka akan mendapatkan kemenangan untuk kesekian kalinya. Latihan kali ini sudah memasuki tahap Variasi dan Formasi. Dibantu dengan Aru dan Nirmala yang mencari konsep Variasi Formasi terbaik yang mereka ketahui.

"Zarel kamu mundur dua langkah."

Lelaki bernama Zarel itu mematuhi perintah pelatihnya.

"Mundur satu langkah lagi."

"Oke, cukup. Mika posisi kamu ada di samping Yura dengan jarak dua langkah."

"Siap, Kak."

"Rama, Dinda, dan Saga kalian beriringan. Jangan bergerak sebelum ada intruksi dari danton." Selepas mengatur posisi mereka dengan benar. Nirmala melirik Pangeran selaku danton. Cowok itu menganguk singkat seolah memberitahu kalau ia mengerti.

Latihan dilanjut dengan Nirmala dan Aru yang menjelaskan Variasi terlebih dahulu. Untuk bagian ini harus benar-benar harus diperhatikan karena akan menambah nilai bagi poin mereka nantinya.

Sementara pasukan junior sudah selesai berlatih sejak sepuluh menit yang lalu. Mereka duduk di pinggir lapangan dan fokus memperhatikan pasukan kakak seniornya berlatih.

"Lo tau nggak kalau si Pangeran udah putus?" Di tengah-tengah perhatian mereka saat itu, Kaluna membuka suaranya perihal sesuatu yang ia dengar kemarin dan membuatnya sangat penasaran.

"Tau," jawab Putri dengan santai.

"Hah?! Kok lo udah tau duluan dibanding gue?" Kaluna menyipitkan mata curiga.

"Emang lo harus tau paling pertama?"

"Ya, enggak sih. Eh tapi katanya karena si Rinai selingkuh sama Kak Aris. Parah banget, kan? Setau gue mereka berempat itu temenan deket banget, loh. Tapi Kak Aris tega banget nikung sahabatnya sendiri." Kaluna menggelengkan kepala. "Musuh dalam selimut."

"Iya, kan?" Kaluna memutar kepalanya ketika tidak kunjung mendapat balasan dari lawan bicaranya. "Lo kok diem aja, sih?!"

"Terus harus gimana?"

"Lo nggak kaget gitu? Atau seneng mungkin? Kan Pangeran jomblo lagi."

"Biasa aja."

Bukan berarti tidak senang, hanya saja ia terlalu bingung harus bereaksi seperti apa. Menurutnya, bagaimanapun nantinya akan berjalan Putri tidak ingin menyertakan ekspetasi yang bermacam-macam. Tapi mengingat ucapan Pangeran beberapa hari yang lalu, apakah cowok itu serius?

Hello, Pangeran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang