Shalom 😇
Next?
Let us go!🧟🧟♀️***
UNKNOWN (+62 *** **** ****)
Sekarang jg lo harus datang ke almt yg gue share ini, ada sesuatu yang lo perlu tau tentang siapa jati diri lo sebenarnya. Kalau lo memang mau tau, dtng sekarang, gue tunggu sampai jam 02.30 kalau lewat, jangan harap jumpa sama gue!
Vasha membaca pesan dari nomor tidak dikenal tersebut secara berulang-ulang. Ia bingung, akankah ia pergi untuk menemui orang tersebut, atau ia pulang saja ke rumah?
Jati diri.
Baiklah, ia akan pergi menuju alamat tersebut. Selagi waktu masih menunjukkan pukul 02.10. Dua puluh menit lagi waktu yang ia punya untuk menuju tempat tersebut.
Syukur tempat tersebut tidak terlalu jauh dari SMA CAKRAWALA.
Vasha bergegas menuruni tangga-tangga lantai dua SMA CAKRAWALA. Lalu ia langsung berlari menuju alamat yang diberikan oleh nomor tidak dikenal tersebut. Padahal hari sangat panas, namun Vasha tidak memperdulikannya. Yang terpenting sekarang adalah, jangan sampai batas waktu yang telah ditentukan orang tersebut lewat, dan orang tersebut akan berlalu pergi.
Vasha sangat penasaran, siapakah orang tersebut dan apa yang ingin ia katakan tentang jati diri Vasha. Karena jati diri adalah hal yang sangat Vasha ingin ketahui sedari seseorang menghinanya ketika ia masih kecil. Ini sangat penting.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Vasha sampai pada alamat tersebut. Namun alamat tersebut mengarahkannya untuk memasuki sebuah gang kecil dan sempit. Mau tak mau Vasha segera berjalan pelan menuju gang tersebut. Sepertinya setelah berjalan lurus, Vasha harus berbelok ke arah kanan, karena memang begitulah arah dari gang itu.
"Ini gang kecil, tapi kok arah alamatnya kesini ya?" monolog Vasha.
Setelah berjalan menyusuri gang sempit tersebut, Vasha mulai berhenti, ia kebingungan karena gang kecil dan sempit tersebut mulai terlihat kumuh dan mungkin jarang orang berada disana.
"Apa ada orang yang mau ngerjain aku ya?" tanyanya lagi namun dalam hati.
Merasa ada yang tidak beres, Vasha kemudian memutuskan akan berbalik arah saja dan pulang.
Grapp
Namun belum sempat ia melangkah satu langkah saja, ada sebuah tangan yang menahan bahu kirinya.
Tangan tersebut bertato.
Dan tak terhitung beberapa detik, tangan tersebut mendorong bahu kiri Vasha ke dinding, ia menggenggamnya disana.
Laki-laki.
Benar! Ia tampak seperti laki-laki nakal atau mungkin preman.
Vasha yang shock, tidak dapat berbuat apa-apa. Dia merasakan takut dan panik bersamaan. Kedua kakinya mulai gemetar dan terasa kaku hanya untuk digerakkan.
Laki-laki tersebut memajukan wajahnya mendekat ke wajah Vasha.
PLAKK
Dengan sekuat tenaga yang tersisa, Vasha menampar wajah laki-laki tersebut dengan keras dan langsung berlari menyusuri gang kecil dan yang sialnya sangat sempit.
"Ya Tuhan! Siapa tadi itu?" tanyanya dalam hati.
Ia benar-benar sangat ketakutan sekarang. Namun dalam hati Vasha masih bersyukur dia dapat lepas dari preman tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTAL
Teen Fiction"Lo jangan pernah berharap sedikit pun sama pernikahan gila ini. Karena cinta dan masa depan gue hanya untuk satu perempuan, dan bukan lo." Gadis itu mengangguk pelan. Sekarang, ia mulai mengerti. Masalah baru yang datang di dalam hidupnya, lagi. M...