04 || Race

190 6 0
                                    

Here we go!
🧟‍♂️🧟‍♀️

***

Althanio meraih jaket kulit hitamnya dari kaitan kecil dibalik pintu kamarnya dan juga kunci motornya, kemudian ia bergegas keluar dari kamar tidurnya dan menuruni anak tangga yang mengarah ke lantai satu rumah tersebut.

Tak lama kemudian Althanio telah mengeluarkan motor hitamnya dari garasi dan pekarangan rumahnya lalu menghidupkan mesin motornya dan langsung menancap gas.

Tanpa ia ketahui, Dania sedari tadi memperhatikannya dari balkon kamar Dania dan Baskara.

"Kamu semakin sulit diatur Al, mami bahkan tidak bisa melarang kamu." ucap Dania pelan.

Ia segera meraih handphone nya dan mencari sebuah nama dari daftar kontaknya disana.

Ketemu.

Dania menekan layar handphone nya dan panggilan mulai terhubung lalu berdering menandakan bahwa panggilan Dania masuk pada handphone seseorang disana.

"Ha-halo tan?" sapa orang disana.

"Audrey, maaf mengganggu kamu tengah malam begini, mungkin juga akan merepotkan kamu." sahut Dania tidak enakkan

"Ada apa tante?" tanya Audrey to the point.

Dania berfikir sejenak, ia menimang-nimang, tidak ada lagi jalan untuk mengatasi anak laki-lakinya itu kecuali, melalui Audrey.

"Sebenarnya, tante mau minta tolong sama kamu. Mungkin kamu gak tau selama ini, kalau Althan sering ikut balap-balapan liar di jalanan, tengah malam."

Audrey tidak langsung memberikan respon. Gadis itu sekarang sedikit terkejut akan hal yang disampaikan oleh Dania.

"Jadi.. tante mau kamu bicara ke Althan tentang hal ini. Tante udah berusaha bicara dan nasihatin Althan, tapi dia tetap gak mau dengerin tante. Kamu tolong bilangin ke Althan ya Drey.." pinta Dania sembari menunggu jawaban gadis itu.

"Hmm.. ok tan, Audrey pasti bakalan bicarain ini ke Althan." jawab Audrey pelan.

Dania tersenyum sumringah, semoga saja anaknya itu mau mendengar perkataan Audrey nanti. Dania sangat berharap.

"Makasih banyak ya Drey.. tante tutup dulu ya, nanti kamu jadi semakin keganggu tidurnya." ucap Dania ingin mengakhiri.

"Gapapa tante.. aku juga belum tidur kok tan, ini begadang karena nugas. Selamat malam tan." jawab Audrey sopan.

"Malam Drey.."

Sambungan telepon tersebut terputus.

***

"Woi elahh! Lo pada ga ngajak-ngajak gue ya! Keterlewatan banget sih! Ngambek nih guee!" seru seorang remaja lelaki.

Plakk

Tangan seseorang terasa memukul kepala belakangnya.

"Aduhh!! Sakit woi, duyung!!" teriak siapa lagi kalau bukan Askha.

"Lo sih! Malu maluin aja! Typo lagi mulutnya, ke-ter-la-lu-an! Malu banget gue!" sarkas Aeres

MORTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang