Shalom 🤍
Next?
Okay, Let's gooo! 🧟♀️🧟♂️***
"AHHH! Bu!! Sakit bangett!! Pelan-pelan dong bu!! Kan kalau pelan, enak!"
"Mulut kamu ya Askha! Berisik banget! Masih pagi!! Mengganggu siswa yang lagi belajar! Kamu gak lihat ini di dekat kelas?!" omel Arini, guru BK SMA CAKRAWALA yang memiliki suara cempreng itu, sangat cocok dengan profesinya.
Benar saja, remaja laki-laki tengil itu tadi terlambat bangun. Bangun juga karena kena siraman air dingin dari emaknya. Kalau tidak, mungkin sekarang ia masih bergelung dibawah selimut Hello Kitty miliknya. Memang agak laen kau Askha.
Jari jemari lentik bu Arini tampak memelintir sebelah daun telinga milik Askha dengan kuat. Hingga si punya telinga memekik kesakitan berjalan mengikuti langkah bu Arini yang berada selangkah didepannya. Mereka berdua melewati koridor kelas 12 yang sedang tenteram dikarenakan para guru yang berada di dalam setiap kelas, dan sedang mengajar.
"Kamu ini ya Askha! Udah kelas dua belas juga, tapi gak berubah-ubah dari kelas sepuluh! Selaluuu aja terlambat! Terlambat nya juga bukan main!! Sampai setengah jam gini kamu telat?! Semalam satu jam, hari ini setengah jam, besok udah mau pulang, disitu kamu baru sampai di sekolah!!" omel Arini dengan wajah sangarnya.
"Ya, tapikan bu! Saya hari ini ada kemajuan! Semalam satu jam, sekarang setengah jam, kan ada kemajuan bu! Gimana sih??" protes Askha dengan wajah tengil + masamnya.
"HEH! Gak malu kamu ya?! Bilang kaya gitu ke ibu! Dasar anak DAJJALLL!" umpat Arini berpikir dua kali.
"Eh bu! Saya ini gak anak dajjal kali bu! Anak nya emak Lisa! Enak aja bilang saya anak dajjal!" koreksi Askha tidak senang.
"DIAMM DEH KAMU!!" geram Arini tidak tahan lagi dengan ketololan Askha. Malah bangga sembari menyebut nama ibunya pula.
"Ibu sih yang ribut banget! Udah suara ibu cempreng! Ibu ngomong suaranya keras kurang keras, gimana gak ngeganggu kelas lain cobak??" protes Askha kesal.
"EHHH! Malah sok nasehatin saya lagi kamu!! Ayookk masuk ke ruangan saya!!" jawab Arini dengan mata melototnya.
"Apaan sih ibu?! Saya ngapain disuruh masuk?? Ibu mau apa-apain saya ya?! Nggak ah bu! Saya itu anak baik-baik tau!! Gak mau lah sama ibu-ibu beranak dua kaya ibu!! Apalagi jadi pembinorr!" ucap Askha dengan mencoba menarik telinganya dari tangan Arini yang seperti nya senang sekali memelintir telinganya.
"EHHH!!! DASAR ANAK DAJJAL!! SIAPA JUGA YANG MAU APA-APAIN KAMU?! SUAMI SAYA JUGA JAUH LEBIH TAMPAN DARI KAMU YA!! DASAR OTAK MESUM!!" bentak Arini. Tampaknya wanita berumur 35 tahun itu lupa bahwa ia sedang berada di lingkungan ruangan kelas.
"Ibu sih! Dari tadi demen banget tarik-tarik telinga saya yang soft gini!!"
"IWHH! PD banget kamu bilang telinga soft kaya gini, yang ada telinga kamu itu keras dan berdaki gini!! Jorok banget!!" cerca Arini dengan pedas.
"Siapa suruh ibu pelintir-pelintir telinga saya?? Ib-"
"UDAH!! Diam kamu!! Masuk sekarang!! Cepat!! Atau saya kasih surat panggilan orang tua ke emak Lisa kamu itu?! MAU?!" ultimatum Arini yang langsung membuat mulut bau azab Askha kicep.
Askha membentuk jari-jari tangan kanannya menjadi 'peace', jari telunjuk dan jari tengah juga memberikan senyum memelasnya yang dibalas Arini dengan mata mendelik, jijik banget lihat tatapan sok minta belas kasihan Askha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTAL
Teen Fiction"Lo jangan pernah berharap sedikit pun sama pernikahan gila ini. Karena cinta dan masa depan gue hanya untuk satu perempuan, dan bukan lo." Gadis itu mengangguk pelan. Sekarang, ia mulai mengerti. Masalah baru yang datang di dalam hidupnya, lagi. M...