Shalom everyone 🤗🤍
Lagu fav kalian apa? Cus ketik! 😌👉🏼
Terus kenapa kalian suka lagu itu? Kasih alasan!☺️
Thank you 🫶🏼
Next??????🧟♀️🧟♀️🧟♀️
***
"Kamu bisa dateng ke sini No? A-aku takut.." cicit Audrey dengan suara parau nya, gadis itu terdengar seperti sedang menahan tangisan nya.
Mata Althan melebar. Ada apa dengan Audrey. Mengapa tiba-tiba saja gadis itu menangis, padahal tadi kira-kira jam 8 malam ia baru saja menemui gadis nya itu, dan gadis itu masih dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan tadi Audrey tertawa lepas ketika mengantar Althan untuk pulang di depan pekarangan rumahnya karena sesuatu hal yang lucu menurut gadis itu.
Tunggu sebentar, apakah kejadian sebulan yang lalu terjadi lagi? Althan bergerak dari tempat tidurnya dan berdiri. Sudah jelas, Audrey pasti menangis karena orang itu lagi.
"Jangan nangis Li, aku bakalan datang. Secepatnya, tunggu aku okay?" ucapnya berusaha menenangkan gadis itu.
"Cepetan No. Aku t-takut.." adu Audrey dengan suara pelannya.
Althan dengan cepat mematikan panggilan itu secara sepihak. Gadis itu pasti sangat ketakutan sekarang. Betapa banyak nya manusia di dunia ini, hell! Kenapa pacarnya itu yang harus menghadapi masalah ini.
Dengan sigap Althan meraih jaket Aluxes yang tergantung rapi di gantungan kamarnya. Laki-laki itu berjalan setengah berlari ke arah pintu depan rumah. Langkah kaki Althan yang menimbulkan suara derap sepatu di lantai cukup kuat sehingga membangunkan manusia lainnya dari tidurnya yang juga ada di rumah itu.
Althan menghidupkan mesin motor nya lalu tanpa menunggu lama, laki-laki itu menancap gas dan motor tersebut dengan cepat pergi meninggalkan pekarangan rumah.
Vasha terbangun dari tidurnya tatkala mendengar suara derap kaki yang terdengar seperti berlari dan cukup membuat kebisingan di rumah yang sangat hening itu. Gadis itu mengucek kedua matanya dan berjalan pelan untuk keluar dan ingin memeriksa apa yang terjadi di ruang keluarga.
Saat ia keluar, matanya tak mendapati seorang pun yang berlari seperti suara derap kaki tadi. Namun, pintu depan rumah itu terbuka? Apakah Althan keluar tengah malam begini? Tiga langkah setelah Vasha berjalan menuju pintu depan, suara motor yang dihidupkan terdengar di telinganya. Suara motor yang berasal dari garasi rumah tersebut, lagi. Suara motor Althan.
"Motor Althan?" monolog Vasha dengan wajah mengantuknya. Gadis itu berjalan ke arah jendela depan yang ditutupi oleh gorden. Tangan Vasha bergerak untuk membuka gorden itu sedikit, berusaha untuk mengintip halaman rumah mereka, apakah benar laki-laki itu keluar lagi di tengah malam seperti ini.
Dan beberapa saat kemudian, benar saja. Althan pergi lagi dengan mengendarai motor nya dan Vasha tak tau kemana laki-laki jangkung itu akan pergi.
Aneh. Apa yang akan dilakukan oleh Althan sehingga dirinya tadi seperti tergesa-gesa?
Vasha berpikir dengan keras. Sangat berbahaya untuk keluar tengah malam seperti ini. Vasha harap Althan takkan pergi lama dan segera pulang dengan cepat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Gadis itu berdoa dalam hati agar laki-laki itu tetap aman hingga ia kembali lagi ke rumah. Tetapi, mengapa ia pergi lagi?
***
Pintu kayu berwarna coklat gelap rumah minimalis itu sedikit terbuka padahal ini sudah tengah malam. Melihat itu, Althan dengan cepat turun dari motor besarnya dan berlari memasuki rumah itu tanpa mengucapkan kalimat permisi kepada si pemilik rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTAL
Teen Fiction"Lo jangan pernah berharap sedikit pun sama pernikahan gila ini. Karena cinta dan masa depan gue hanya untuk satu perempuan, dan bukan lo." Gadis itu mengangguk pelan. Sekarang, ia mulai mengerti. Masalah baru yang datang di dalam hidupnya, lagi. M...