Hiiiii 😼😼😼
Jam berapa kalian baca ini???
Kenapa mau terus baca ini???
Mau terus baca sampai ending kah?
Next?????🧟♂️🧟♂️🧟♂️
***
PRRANGGG
"Sialan." desis suara berat.
"Anjing lo Althan. Bajingan!" maki pemilik suara itu.
Mata orang itu memerah, nafasnya memburu, raut wajah nya mengekspresikan amarah orang itu. Bengis. Satu kata yang mendeskripsikan nya. Laki-laki yang masih berusia belasan itu tetap duduk setelah memecahkan botol kaca minuman keras yang berada di samping nya tadi.
"ARRGHHH!! Anjing!!" umpat nya lagi seolah tak bosan mengucapkan kata-kata kasar.
Rambut nya yang acak-acakan semakin menambah kesan seram pada diri laki-laki tersebut. Dirinya masih nyaman duduk di ruangan temaram yang mungkin akan mengusik seseorang apabila orang tersebut tidak suka tempat yang gelap, berantakan dan sedikit kumuh layaknya tempat itu.
"Trus, rencana lo ke depannya gimana Ward?" tanya seorang remaja laki-laki yang seumuran dengan 'Ward' itu sembari menatap beling-beling pecahan botol kaca yang berserakan di ubin kotor ruangan tersebut.
Edward Damasky. Laki-laki berperawakan tinggi, berkulit sedikit terang, memiliki mata yang tajam dan yang paling menonjol adalah ia adalah musuh bebuyutan Althanio Giovanni Prawida. Sudah terhitung 3 tahun mereka memiliki hubungan yang jauh dari kata baik. Keduanya tak pernah ingin berdamai, terutama Edward.
Tatapan tajam Edward beralih pada orang yang bertanya padanya barusan.
"Gue akan tetap berusaha untuk hancurin dia." jawab Edward dengan menekan setiap kata yang ia ucapkan.
"Sampai gue mati pun gue akan tetap dendam sama si bangsat itu. Lihat aja, beribu-ribu kali gue mengalami kegagalan, tapi nanti ada satu hari dimana gue yang akan menjadi pemenang dan mematahkan leher si pecundang itu!" tandasnya dengan kedua tangan mengepal.
Victor, laki-laki beranting satu itu tersenyum miring. Ternyata Edward belum juga menyerah. Laki-laki itu memang menyimpan dendam membara yang siap meledak kapan saja pada Althan. Victor memutar lidahnya di dalam rongga mulut. Laki-laki itu sangat tidak sabar menunggu reaksi apa yang akan Edward berikan ketika ia mengutarakan sesuatu yang sangat penting dan berguna bagi nya. Pastinya berkaitan dengan si pecundang Althan.
Victor berdehem guna menetralkan suaranya.
"Gue punya info penting, untuk lo." cetus Victor
Sedetik setelah penuturan itu, Edward menatap Victor intens. Laki-laki itu pasti memiliki informasi yang amat berguna baginya. Ia yakin itu.
"Informasi apa?" tanya nya to the point.
Victor menyunggingkan smirk nya menatap Edward. Tidak ada yang gratis di dunia ini, informasi penting tentu harus disandingkan dengan imbalan yang setimbang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTAL
Teen Fiction"Lo jangan pernah berharap sedikit pun sama pernikahan gila ini. Karena cinta dan masa depan gue hanya untuk satu perempuan, dan bukan lo." Gadis itu mengangguk pelan. Sekarang, ia mulai mengerti. Masalah baru yang datang di dalam hidupnya, lagi. M...