15 || Rejection

112 4 0
                                    

Shhhhaaalooommm 🙌🏽

How are you guys!

Kalau boleh tau kalian dari kota mana aja nih??? 😁😁😁

Pada kelas berapa???

Kenapa mau baca cerita ini??? 🤨

Sejauh ini seru gakkk????

Awali hari dengan doa, awali baca cerita ini dengan ?

Dahlah, next? 🧟‍♀️🧟

***

"Pulang sekolah nanti boleh temenin aku ke gramed gak, No?" suara seseorang menyapa pendengaran Althan.

"Boleh lah Drey, apa sih yang ga boleh buat kesayangannn." potong Aeres sembari mengunyah sebuah bakso yang berukuran cukup besar di mulutnya. Laki-laki itu tampak berpeluh disebabkan ia sedang melahap seporsi bakso yang dituangkan saos cukup banyak.

Anggota inti Aluxes sedang duduk bersama di kantin Cakrawala sekarang. Jam istirahat kedua memang sangat membantu, karena rasa lapar sudah mendominasi setiap siswa. Kantin Cakrawala pun sudah sangat ramai dihuni para siswa-siswi.

"Iyapp! Bener bangettt! Pasti mau lah itu si Althan. Pake nanya lagi, hehehe." sambung Askha nyengir tak jelas.

Damian yang sedang melahap seporsi bakso namun tanpa saos yang sangat banyak seperti Aeres diam saja. Laki-laki itu lebih memilih untuk melahap makanannya dengan hikmat tanpa niat ikut nimbrung dengan Aeres dkk.

Audrey tersenyum simpul mendengar penuturan kedua laki-laki di hadapannya itu.

"Kayanya aku ga bisa, Li." ujar Althan yang diikuti dengan suara batuk seseorang yang cukup keras.

Askha tersedak kuah baksonya.

Dengan cepat Aeres membantu laki-laki itu dengan menyodorkan segelas teh manis dingin padanya. Tanpa berlama-lama pula Askha langsung meminum teh manis dingin itu tanpa sedotan.

"Aduh sakit banget tenggorokan gue." keluh Askha

"Makanya makan tuh yang bener pe'a!" cerca Aeres

"Gimana gue ga keselek coba? Althan nolak permintaan Audrey? Yang bener aja?" ujar Askha sedikit tak percaya.

"Bener juga sih." gumam Aeres di sela kunyahannya.

Althan menatap kedua temannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Bukan tanpa alasan laki-laki itu menolak permintaan Audrey tadi, hanya saja Dania memaksanya tadi pagi untuk langsung datang ke toko perhiasan sepulang sekolah nanti untuk memilih cincin pernikahannya. Jika ia tidak datang maka wanita itu pasti akan mengancamnya lagi. Maka dari itu sebelum mendengar kalimat itu lagi, Althan memutuskan untuk menuruti wanita itu ketika ia masih memaksanya saja.

"Eumm, kenapa, No?" tanya Audrey penasaran. Tidak biasanya Althan demikian. Lagian setahu Audrey, pacarnya itu tidak punya kesibukan lain setelah pulang sekolah nanti.

"Aku.. disuruh mami ketemuan nanti." jawab Althan sembari memikirkan jawaban apa yang bisa ia berikan kepada gadisnya itu. Tentu saja ia tidak akan pernah membahas mengenai perjodohan itu pada Audrey sampai kapan pun. Ia tidak mau kehilangan Audrey. Apapun itu alasannya.

MORTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang