10 || Prawida's House

277 8 0
                                    

Hiiii👋🏻👋🏼👋🏽

Next GAKK?
Jawab dulu lahh 🫵🏻
Next🧟‍♀️🧟‍♂️

***

Pagi ini, rumah bertingkat dan bergaya Eropa itu masih diselimuti aroma makanan yang mungkin sedang dimasak di dapur.

Namun, hal tersebut tetap tidak menganggu aktivitas apapun yang menjadi rutinitas setiap anggota keluarga rumah itu.

"Mi! Belinda minta dibuatin bekal dong!" pinta seorang gadis yang baru saja menuruni anak tangga rumah itu. Gadis itu berjalan menuju dapur sembari meminta sesuatu pada seseorang.

"Good morning mommy!" sapa gadis itu ketika telah sampai pada dapur.

"Morning too, Bel. Ini udah mami buatin." jawab Dania tanpa memandang wajah Belinda. Wanita paruh baya itu tampak sangat sibuk dengan segala peralatan dapurnya.

"Eh? Kamu udah rapi aja. Kok cepet banget??" tanya Dania sedikit terkejut ketika bersitatap pada Belinda.

"Iya lah mi. Banyak kerjaan di rumah sakit. Ini juga aku kayanya bakalan keluar kota." jawab Belinda sekenanya, gadis itu langsung meneguk segelas susu vanilla yang telah disiapkan diatas meja makan kayu yang cukup besar milik keluarga itu.

"Hah? Keluar kota?? Kapan??"

"Iya, kayanya tiga hari lagi deh. Biasa mi.. ada aja kerjaan." jawab Belinda. Gadis muda itu mulai merapikan penampilan wajahnya sedikit.

"Oh okay deh. Kamu kalau kecapekan istirahat ya, Bel! Jangan dipaksain. Ntar malah kamu yang sakit lagi." celetuk Dania

"Iyaa mamii.." respon Belinda

"Pagi mi, Bel!" sapa suara bariton.

"Eh! Pagi pi!" balas Belinda dengan senyumnya ketika ia melihat Baskara, papinya itu bergabung dengan mereka.

"Pagi pi." balas Dania juga.

"Althan mana?" tanya Baskara tiba-tiba. Pria itu bertanya sembari mengambil dua helai roti dan menaruh selai cokelat dipertengahan keduanya.

"Keknya masih di kamar. Belum turun dari tadi." ucap Dania

"Kenapa pi, cari Althan pagi-pagi gini? Ada yang mau dibicarain?" tanya Dania spontan.

"Iya. Ada sesuatu yang penting. Tapi, papi mau bicarainnya nanti siang aja. Papi mau ngomong sama mami aja dulu setelah sarapan nanti." ungkap Baskara lalu setelahnya melahap roti yang tadi ia siapkan.

"Ih! Main secret-secret aja nih ya! Masa bicarainnya nanti sih? Biarin lah Belinda tau juga." ujar Belinda dengan pipi yang sengaja ia gembungkan.

"Ntar juga tau, Bel." balas Baskara menanggapi putri sulungnya itu.

"Iya deh."

"Oh iya! Powerbanknya Belin mana ya? Ketinggalan di kamar! Astaga!" seru Belinda sedikit kelimpungan

"Belin ke atas dulu ya!" ucapnya yang langsung diangguki kedua orangtua tersebut, gadis berambut diikat satu itu langsung berlari dengan cepat.

MORTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang