Hi guys😀👋🏼👋🏽
Call me 'sea' 'cause I love sea 🌊💙
How r u doing guys?
Next???🧟♀️🧟♂️🧟♀️🧟♂️🧟♀️
***
Panggilan tak terjawab sudah terhitung beberapa kali tertera di layar handphone Vasha. Gadis itu sedari tadi tidak dapat menjawab panggilan seseorang dikarenakan dirinya yang sedang sibuk memasak makanan untuk makan siang sekaligus malam sepulang sekolah tadi.
Bahan masakan masih sangat banyak di dalam kulkas 3 pintu itu sehingga Vasha memutuskan untuk memasak lauk beserta sayur.
Ponsel pintarnya itu berbunyi lagi, namun kini tanpa henti. Vasha melirik layar benda pipih itu sembari memblender bahan-bahan masakannya.
Dania.
Tak henti-hentinya wanita yang telah berstatus sebagai mertua nya itu menelepon nomornya. Tampaknya ia akan membicarakan sesuatu hal yang penting. Memikirkan itu Vasha memutuskan untuk menghentikan segala kegiatan masak-memasaknya. Tangan gadis itu bergerak meraih handphone nya lalu menekan ikon bulat berwarna hijau sehingga menimbulkan suara disana.
"Halo mi?" sapa Vasha
"Halo sayang! Mami rindu banget sama kamu! Gimana kabarnya?" sahut Dania excited, terdengar dari suaranya.
Vasha tersenyum mendengarnya. Dania memang sosok yang keibuan dan ramah. Betapa beruntungnya seorang perempuan jika mendapatkan mertua seperti Dania Giovanni.
"Eum, puji Tuhan Vasha baik mi. Mami gimana kabarnya? Baik juga kan?" jawab Vasha
"Puji Tuhan, mami juga baik-baik aja kok sayang." tutur Dania lembut.
"Oh iya sayang, mami udah buatin kamu rekening, nah tujuan rekening itu supaya mami bisa kirim uang bulanan buat kamu dan Althan. Karena kan Althan dan kamu masih sekolah, jadi belum punya penghasilan sendiri. Terima ya sayang?" jelas Dania diakhiri dengan permohonannya. Ia tau betul, gadis seperti Vasha pasti akan merasa tidak enakan dan pada akhirnya akan memilih untuk menolak pemberian dari orang, apalagi ini adalah uang untuk bulanan mereka. Dania rasa gadis itu akan menolak hal itu, maka dari itu Dania memutuskan untuk bertanya kepada Vasha.
"Eumm, gitu ya mi?" balas tanya Vasha bingung harus merespon nya bagaimana. Sejujurnya, Vasha juga sempat berpikir bagaimana keuangan mereka ke depannya. Karena keduanya masih duduk di bangku sekolah.
"Iya sayang.. gapapa sayang, gak usah gak enakan atau segan atau apalah itu ke mami. Anggap mami itu bunda kamu sekarang. Apapun yang kamu butuh tinggal bilang ke mami aja, mami pasti bantuin kok, okay?" ujar Dania lembut.
Vasha sangat tersentuh dengan setiap ucapan yang Dania tuturkan. Dania persis seperti bundanya, Nasya. Omong-omong, dirinya jadi rindu pada Nasya. Ia ingin memeluk bundanya itu.
"Gimana? Mau ya nak?" tawar Dania lagi.
Vasha terhenyak beberapa saat dari pikirannya yang tertuju pada Nasya.
"I-iya mi.." jawab gadis itu.
"Okay! Nanti mami anter ya rekening card nya ke kamu, nanti malem." ujar Dania
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTAL
Teen Fiction"Lo jangan pernah berharap sedikit pun sama pernikahan gila ini. Karena cinta dan masa depan gue hanya untuk satu perempuan, dan bukan lo." Gadis itu mengangguk pelan. Sekarang, ia mulai mengerti. Masalah baru yang datang di dalam hidupnya, lagi. M...