SHALOM 🤗🤍
APA KABARRR?☺️
HOPE you well guys💙
Next?????🧟♂️🧟♀️🧟♂️🧟♀️
***
Vasha mengucek kedua matanya dan sesekali masih menguap. Waktu masih menunjukkan pukul 04.54 pagi. Namun gadis itu sudah tampak sibuk berkutat di dapur.
Memang ia semalam sudah mengecek isi kulkas yang ada di dapur rumah itu. Dan ternyata kulkas itu sudah diisi penuh dengan bahan masakan. Maka dari itu Vasha berencana untuk memasak besok. Dan disinilah ia memasak sembari menguap karena masih mengantuk. Namun ia tetap menghalau kantuknya yang sangat memberatkan kedua matanya itu. Bagaimana pun ini sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melayani suaminya itu.
Gadis itu memutuskan untuk memasak bubur kacang hijau dan memanggang beberapa helai roti di mesin pemanggang.
Dua hari yang lalu Dania menyampaikan hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh anaknya, Althan pada Vasha. Agar gadis itu mengetahui lebih banyak mengenai suaminya itu. Dan dari sana Vasha mengetahui bahwa Althan menyukai sarapan bubur kacang hijau dan segelas susu rasa cokelat.
Sebenarnya Dania sudah menyarankan pada Vasha kalau mereka berdua boleh libur sehari setelah pernikahan mereka. Atau dengan kata lain dapat beristirahat karena melangsungkan pernikahan juga sangat melelahkan. Namun, Vasha menolak saran tersebut karena ia tetap ingin pergi ke sekolah walau dirinya merasa lelah juga. Tidak tau dengan Althan nantinya, mungkin laki-laki itu akan libur atau tetap pergi ke sekolah.
Rumah itu dipenuhi oleh aroma masakan Vasha yang mungkin dapat membangunkan orang dari tidurnya. Ia tidak terlalu berisik ketika melakukan kegiatan memasaknya. Agar tidak menganggu Althan dari tidurnya.
Gadis itu menyuapkan sesendok bubur kacang hijau dari panci ke mulutnya. Sekedar merasakan apa bahan bubur itu telah sesuai dan cocok di lidah. Setelah merasa pas, Vasha memindahkan bubur tersebut dengan menuangkan nya ke dua mangkuk yang telah ia sediakan tadi.
Dengan cekatan gadis itu menyeduh dua gelas cucu cokelat di mug. Kedua mug susu tersebut masih hangat, mungkin nanti akan dingin ketika Althan meminumnya. Tetapi, tak apa laki-laki itu pasti akan tetap menyukainya, seperti yang dikatakan Dania.
Setelah menyelesaikan seluruh makanan dan minuman yang akan menjadi sarapan mereka nantinya, Vasha berjalan menuju kamar tidurnya lalu berjalan lagi memasuki kamar mandi. Ia dengan cepat mandi dan mengenakan seragam sekolahnya yang juga telah disimpan di lemari kamarnya.
Gadis itu menyisir rambut hitam lurusnya sembari menatap pantulan dirinya di cermin yang berukuran sedang di dinding kamarnya. Ia menatap matanya dengan lekat. Masih tak menyangka ia harus menjalani kehidupan nya dengan menikah muda seperti ini.
Tak ingin berlarut dalam lamunan nya dan berakhir menangis, Vasha meraih ransel nya lalu berjalan keluar menuju dapur.
Gadis itu melangkahkan kakinya ke meja makan dimana kedua mangkuk bubur kacang hijau tadi terletak. Vasha mendudukkan dirinya anteng diatas salah satu kursi meja makan tersebut. Setelah beberapa saat berdoa, gadis itu langsung menyantap bubur kacang hijaunya dengan lahap. Ia sebenarnya sangat lapar, mengingat semalam dirinya tak makan malam, dan saat di resepsi juga ia hanya menelan beberapa suap nasi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTAL
Teen Fiction"Lo jangan pernah berharap sedikit pun sama pernikahan gila ini. Karena cinta dan masa depan gue hanya untuk satu perempuan, dan bukan lo." Gadis itu mengangguk pelan. Sekarang, ia mulai mengerti. Masalah baru yang datang di dalam hidupnya, lagi. M...