Balik ke Indonesia

17 4 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

" Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah"
(Umar bin Khattab)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

4 tahun kemudian

"Pah, mah, alhamdulillah dista udah mendapatkan gelar sarjana pah mah, nanti kalo dista udah pulang ke indo, dista mau jadi penceramah kaya ustadz abdul somad" Ucap dista sangat ceria karena di hari kelulusannya, ferdi dan riana terbang ke kairo untuk menghadiri acara anak nya.

"Alhamdulillah anak mamah sama papah hebat, semoga ilmu nya bermanfaat ya nak" Balas riana yang langsung mengecup kening dista dan memeluk nya.

"Dista kangen banget sama negara kelahiran dista pah mah, dista juga kangen sama......" Dista tak melanjutkan ucapannya, ia hanya menatap ferdi dan riana dengan mata yang berkaca-kaca.

Riana langsung mengeratkan pelukan nya, seakan mengerti dengan keadaan anak tiri nya "stttt! Udah sarjana masih cengeng, nanti kita berkunjung kesana ya" Ucap riana lalu memberikan kecupan singkat di kedua pipi dista untuk menghilangkan kesedihan nya.

Dista pun tersenyum simpul "ya allah, maafin dista yang pernah berprasangka buruk sama mamah" Batin dista saat melihat perubahan dari riana, ia sangat bersyukur dengan semua itu.

"Ya sudah nanti lagi sedih-sedih nya, sekarang kita siap-siap dulu kan kita sebentar lagi mau pulang" Ajak ferdi tersenyum ke arah anak dan istrinya.

Setelah pulang ke penginapan dista langsung membereskan pakaian dan keperluan nya "dis, kan cewe di sini cantik- cantik ya, kamu ga kecantol sama sekali sama cewe sini?" Tanya ferdi tiba-tiba, yang langsung mendapatkan cubitan di perut nya.

"Papa aneh-aneh sih, dista di sini itu buat belajar bukan buat cari cewe" Sungut riana sembari berkacak pinggang.

Dista tersenyum melihat kelakuan kedua orang tua nya "belum ada yang cocok pah, ntah karena dista terlalu sibuk belajar, atau apa, yang jelas dista belum kepikiran kesana, dista mau banggain papah, mamah sama bunda dulu" Jawab dista membuat riana terharu mendengar nya.

"Dista, sekali lagi mamah minta maaf ya atas perbuatan mamah dulu sam kamu, mamah tau kata maaf mamah ga akan pernah bisa balikin hati kamu yang udah luka, tapi mamah cuma pengen dapet maaf dari kamu sebelum mamah di panggil sama allah sayang" Ucap riana membuat dista menggeleng tak suka.

"Mamah ngomong apa sih" Dista diam sejenak, ia menggenggam tangan riana erat "mah mamah tau ngga?" Tanya dista membuat riana menatap ke arah nya seolah mengatakan 'apa'

"Allah sang pemilik semesta, sang penguasa langit dan bumi, yang maha besar nya tak terkira, ketika ada hamba nya yang berbuat maksiat sebanyak apapun, allah masih mau mengampuni mah, lah dista? Cuma hamba biasa, alasan apa yang buat dista ga maafin mamah?" Ucap dista yang semakin membuat riana merasa bersalah, ferdi pun yang melihat nya hanya bisa terdiam.

Apakah ia menyesal?

Ya, ferdi sangat menyesal pernah mengkhianati mira dan menyia-nyiakan anugerah seperti dista.

"Udah ya, jangan nangis lagi, sama dista juga ga suka kalo mamah bilang kaya tadi, dista udah kehilangan bunda, dan allah ngirim mamah itu buat jadi pengganti bunda, jadi kalo mamah juga pergi, sehancur apa dista nanti mah? Mamah bisa bayangkan itu?" Lagi dan lagi dista membuat riana tak bisa berkutik, ia lalu berhamburan ke pelukan dista, ia menangis sangat kencang di dada bidang sang anak, ia berjanji tak akan mengulangi perbuatan bodoh nya.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang