di asingkan

5 3 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Ingatlah, kalian berada di tempat yang terus berubah. Manfaatkanlah sisa umur kalian dengan baik. Bersiaplah menjemput ajal sebaik mungkin. Dan jangan lupa, kematian pasti datang menjemput, pada waktu yang tak terduga."
(Utsman bin Affan)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

Pagi ini banyak sekali awak media yang sudah berbondong-bondong berkumpul di halaman mansion milik almarhum daniel semasa ia menjadi artis.

Rumah seluas lima ribu hektare itu terlihat sangat ramai, dengan didominasi manusia berpakaian hitam.

"Tuan lio, bagaimana kronologi tewasnya nyonya devi tuan lio, apakah bisa dijelaskan"

"Sebelum menuju ke kasus kematian nyonya Devi, apakah boleh kami meminta sedikit informasi terlebih dahulu mengenai kematian tuan daniel beberapa bulan yang lalu tuan lio"

"Apakah putri bungsu tuan daniel menjadi penyebab utama kematian nyonya Devi tuan lio?"

Lio yang jengah dengan pertanyaan para wartawan itu pun langsung naik ke lantai seratus di mansionnya, lalu ia pun menggunakan TOA yang diyakini sangat nyaring untuk berteriak.

"LO SEMUA PERGI DULU BISA NGGA?
MIKIR LAH SEDIKIT, GW LAGI BERKABUNG, PEMAKAMAN MAMAH GW BARU SELESAI, BISA GA KALIAN GAUSAH NGURUSIN HIDUP GW DULU, OTAK KALIAN DIMANA? ORANG LAGI BERDUKA MALAH LIPUT BERITA SANA-SINI, BUBAR KALIANNNN!!" Seluruh wartawan yang berada disana pun terkejut mendengar teriakan putra sulung andonios apollo itu.

"KALIAN TULI?" bentak lio lagi, membuat mereka semua menaiki mobil masing-masing dan segera berlalu meninggalkan mansion megah itu.

Saat ini hanya tersisa kelima putra daniel dan juga orang-orang yang melayat, termasuk dista dan sahabatnya kecuali serlin dan zernan yang memang tidak terlihat sejak acara pemakaman.

"Kak, gw sama temen-temen gw pulang dulu ya" Ucap dista berpamitan kepada lio.

Lio mengangguk lesu.

"Iya dis, thanks ya udah mau hadir diacara pemakaman mamah" Jawab lio.

"Iya kak, yang sabar ya" Balas dista sembari menepuk bahu kakak iparnya lalu meninggalkan mereka.

Saat keluar dari mansion, dista dan para sahabatnya berpapasan dengan serlin dan zernan.

"Kak dista" Sapa serlin sembari tersenyum, namun dista hanya cuek seolah-olah tak ada orang di hadapannya.

"Karena satu kasus, lo jadi seenaknya bisa deket sama lelaki mana aja?" Tanya dista menatap serlin dan zernan secara bergantian.

"Maksud kakak apa?" Tanya serlin tak paham.

"Kalo lo menjalin hubungan dengan seseorang dalam posisi bersuami, lo lebih murah daripada pelacur serlin!" Ucap dista penuh penekanan, membuat zernan langsung menghantam rahang dista dengan bogeman mentah.

"Kak zernan udah ya" Ucap serlin sembari menarik zernan untuk menjauh dari dista karena ia tak suka keributan.

"MULUT LO DIJAGA BANGSAT!" Bentak zernan tak terima.

"KALO GATAU APA-APA MENDING DIEM, SUAMI MACAM APA LO? YANG GA ADA DISISI ISTRINYA PAS ISTRINYA LAGI DI TITIK TERENDAHNYA?" Tanya zernan dengan nada tinggi, membuat dista tersenyum meremehkan.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang