pemakaman

11 2 1
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Seandainya aku berada di antara surga dan neraka, aku tidak tahu ke mana tempat kembaliku, surga atau neraka. Dan seandainya aku diberi hak untuk memilih, maka aku akan lebih memilih untuk menjadi abu sebelum aku mengetahui tempat tinggalku yang abadi"
(Utsman bin Affan)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

Hari ini adalah hari tepat dimana daniel di makamkan, dua moment dalam satu hari yang hadir dalam kehidupan serlin dan dista, setelah mereka melaksanakan akad di susul dengan kematian dari orang yang sangat mereka sayangi, daniel di makamkan tepat di samping makam mira, ibunda dista yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Saat ini serlin, dista, kelima sahabat dista, kelima kakak laki-laki serlin serta ferdu dan riana masih setia di depan makan daniel, mereka menatap kosong ke arah gundukan tanah yang masih basah.

"Assalamu'alaikum pah, apa ini yang papah maksud kado spesial? Kalo serlin tau papah bakal ngasih kado kaya gini di hari pernikahan serlin, mending gausah pah, serlin ga butuh ini pah, serlin cuma butuh papah di samping serlin, dulu sewaktu serlin masih di dunia gelap, papah selalu berharap supaya serlin bisa berubah menjadi lebih baik, sekarang serlin udah hijrah, papah kemana? Sekarang papah udah jadi bintang di langit, teruslah bersinar untukku pah" Ucap serlin dalam hati sembari menatap nisan daniel dan tersenyum getir, matanya mulai memanas hendak meneteskan air mata kembali.

"Pah, sekarang dista tau, kenapa papah menitipkan tanggungjawab terbesar papah kepada dista, ternyata rencana papah berjalan lancar, papah berhasil memberi kejutan yang sangat tidak kami inginkan pah" Dista pun ikut berbicara dalam hati seolah-olah daniel berada di hadapannya.

"Sayang udah mau hujan, kita pulang ya" Ajak riana merangkul bahu serlin dan dista.

"Duluan aja mah, serlin pengen disini" Jawab serlin.

Lio, lian, Orland, grazi dan rion tak kuasa menahan tangis menatap iba ke arah sang adik, memang kehilangan cinta pertama nya sangat menyakitkan untuk serlin.

"Sayang, kita pulang ya, nanti kalo kamu sakit malah papah sedih" Ucap dista mencoba membujuk serlin namun ia menggelengkan kepalanya.

"Besok kita kesini lagi, kakak juga mau ketemu sama bunda" Lanjut dista masih berusaha sabar membujuk istrinya.

"KALIAN KALO MAU PULANG YA PULANG AJA, AKU MAU DISINI, NGERTI GA?" Ucap serlin dengan nada tinggi membuat mereka terkejut.

"SERLIN" Panggil lio sedikit membentak adiknya, lalu berjalan menuju sang adik dan memegang kedua bahu serlin, mata elangnya menatap tajam kedua manik mata serlin, membuat serlin menundukkan kepala dan meneteskan air matanya lagi.

"Dek dengerin kakak, yang kehilangan papah disini bukan cuma kamu, dista, kakak, kak lian, kak orland kak grazi, kak rion, kak zeno, kak el, kak fere, kak zernan, kak axel, papah ferdi, mamah riana, dan semuanya juga ngerasa kehilangan papah dek" Ucap lio dengan tutur kata lembut memberi pengertian kepada adiknya.

"Kamu sayang sama papah?" Tanya lio yang langsung di angguki oleh serlin.

Lio kemudian memeluk erat adiknya dan membiarkan serlin menumpahkan tangis nya di dada bidangnya.

"Kalo memang kamu sayang sama papah, jangan kaya gini dek, ini ga akan buat papah bahagia, justru papah akan merasa bahwa kepergian papah menjadi alasan utama kesedihan anak-anaknya" Ucap lio membuat serlin semakin menangis sejadi-jadinya.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang