jawaban dan penolakan

30 4 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Mahkota seseorang adalah akalnya, Derajat seseorang adalah agamanya, Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya."
(Umar bin Khattab)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

"Aku suka sama kakak"

Hening

Tak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut dista, sedangkan serlin hanya tertunduk dalam diam merutuki kebodohan nya yang telah mengungkapkan perasaan nya kepada dista.

"Gw harus Terima apapun jawaban kak dista" Batin serlin.

Hanya diam yang menyelimuti, mereka hanya larut dalam fikiran Masing-masing, serlin yang takut bahwa perasaan nya tak terbalas, dan dista yang bingung ingin memberikan jawaban apa.

"Terus?" Setelah sekian menit mereka diam akhirnya dista angkat bicara, namun jawaban nya justru membuat serlin melongo.

"Ha?" Tanya serlin balik.

"Yaudah terus gimana?" Tanya dista dengan sabar.

"Kakak mau ngga jadi pacar aku?" Tanya serlin membuat dista melebarkan matanya.

"Buset nih cewe udah ga ada harga diri apa gimana ya, sampe-sampe ngajak gw pacaran, mana duluan nembak pake cara kaya gini lagi" Batin dista.

"Sejak kapan lo suka sama gw?" Tanya dista mengintimidasi.

"Sejak kejadian di kantin waktu itu" Jawab serlin.

"Lo yakin perasaan lo ini bakal bertahan lama ke gw?" Tanya dista lagi.

"Kenapa kakak tanya kaya gitu?"

"Gw ga yakin ser kalo yang lo rasain itu adalah perasaan tetap, perasaan orang bakal bisa berubah-ubah nanti nya" Jawab dista.

"Yaudah kalo emang gitu kenapa ga kita pacaran sebentar aja, kalo emang nanti udah pada bosen kita tinggal putus tanpa harus jadi musuh, gampang kan" Ucap serlin dengan enteng nya membuat dista tersulut emosi namun sebisa mungkin untuk tidak meluapkan dengan gadis di depan nya.

"Sayang, perempuan itu adalah manusia yang harus di hormati dan di hargai, suatu saat kalo kamu sampai menyakiti seorang perempuan, berarti secara ga langsung, kamu juga sedang menyakiti bunda, semarah apapun kamu sama perempuan, jangan pernah berkata kasar yang bisa membuatnya sakit hati, apalagi sampai kamu main tangan sama dia, ingat pesan bunda ya nak"

Ucapan mira beberapa tahun lalu tiba-tiba memenuhi fikiran nya.

"Maaf gw ga bisa," Ucap Dista dengan mengalihkan pandangan nya dari Serlin agar tidak semakin marah melihat wajah di hadapannya.

"Kenapa kak? Apa cuma karena perbedaan keyakinan?" Tanya serlin dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Bukan cuma itu Serlin, di dalam agama gw juga di larang keras buat ngelakuin pacaran kaya gitu, itu salah satu perbuatan zina sebelum kedua insan memiliki ikatan pernikahan," Jawab dista.

"KENAPA SIH KAK, TINGGAL TERIMA AJA SUSAH BANGET, DULU BANYAK ORANG YANG PENGEN JADI PACAR AKU, KENAPA SEKARANG KAKAK MALAH SOK JUAL MAHAL SAMA AKU," teriak Serlin di hadapan Dista membuatnya sedikit terkejut.

"Gw ga mungkin menikah sama orang yang ga seiman sama gw Ser. Yang gw inginkan adalah seorang pendamping yang bisa gw ajak ibadah dan do'a sama-sama, dengan cara beribadah yang sama dan dengan isi do'a yang sama. Tuhan kita aja udah beda, tembok kita terlalu tinggi Serlin, lo harus ngerti itu."

Ucapan Dista berhasil membuat pertahanan Serlin runtuh, seketika air mata mengalir tanpa permisi membasahi wajah nya, membuat Dista merasa bersalah, apakah ucapannya terlalu menyakitkan?

"Serlin, are you okey?" Tanya Dista.

"Kakak beneran ga mau nerima aku?" Tanya Serlin memberanikan diri mengangkat wajahnya menatap dista.

"Bukan gw ga mau Ser, tapi gw sama lo itu udah beda benget. Pacaran di dalam agama gw di haramkan, apalagi sama yang ga seiman dan lo harus bisa paham Serlin."

Dista menjeda ucapannya. "Tolong hargai keputusan gw dan lo ga harus jadi pacar gw, gw bakal jadi temen lo kalo lo mau," Jawab Dista mencoba memberi pengertian.

"Tapi banyak tuh di luaran sana bahkan sampe menikah beda agama ga masalah kok," Bantah Serlin.

"Karena mereka ga ngerti gimana perasaan anak mereka nanti nya, karena yang bakal kena dampaknya adalah keturunan mereka, anak-anak mereka bakal sulit buat nentuin pilihan mereka dalam memilih orang tua, tolong lah lo ngerti," Ucap Dista putus ada karena jujur dia sudah mulai lelah menghadapi gadis keras kepala ini.

"Ngga kak kalo kita coba kita jalanin dulu, kita menikah dengan perbedaan, nanti bakal terbiasa kok," Ucap Serlin lagi-lagi membuat Dista menggelengkan kepala nya tak habis pikir.

"Tolong bedain antara cinta sama obsesi Serlin," Celetuk Dista membuat Serlin terlihat sulit mencerna ucapan Dista.

"Agama bukan untuk di permainkan Serlin. dengan cara lo kaya gini nggak akan buat gw suka balik sama lo, yang ada gw bakal jauhin lo," Ucap Dista sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Yaudah aku juga sebenernya ga mau ninggalin agama aku, mending kakak aja yang pindah agama," Sekali lagi ucapan Serlin membuat dista ingin menampar mulut gadis di depan nya.

"Ser, lo punya Tuhan dan ga mungkin lo ninggalin Tuhan lo gitu aja kan, gw mau tanya kenapa lo ga mau ninggalin Tuhan lo?" Tanya Dista mencoba meredam emosi agar tidak membludak.

"Ya karena aku nyaman sama keyakinan aku lah," Jawab Serlin.

"Begitu juga gw Ser. Gw ga mungkin ninggalin Tuhan gw gitu aja, apalagi cuma karena demi makhluk yang ga setara dalam hal apapun dengan-Nya," Balas Dista membuat Serlin terdiam.

"Sekarang mending lo renungi diri lo dulu. dimana kesalahan lo perbaiki dulu, kalo memang lo masih nyaman sama keyakinan yang lo anut sekarang bertahanlah."

"Tapi kalo emang suatu saat lo ada niatan untuk berpindah keyakinan gw harap lakukan itu karena hati lo, bukan karena orang lain," Lanjut Dista, Serlin hanya menundukkan pandangan nya sembari menahan air mata yang ingin turun.

"Gw harap lo ngerti sama ucapan gw," Ucap Dista berlalu pergi meninggalkan Serlin yang membeku atas ucapan dista.

"Tuhan, sesusah ini kah mencintai hamba Nya? Kenapa aku harus jatuh dengan pria yang tidak bisa bersatu denganku? maafkan aku jika suatu saat aku harus meninggalkan mu Tuhan," Batin serlin menghapus air mata nya.

.

.

.

.

Jangan lupa vote & komen nya ya
1 vote dan komen kalian berharga banget buat aku🤗

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang