pangeran berhati iblis

16 5 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."
(Utsman bin Affan)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

Kini riana dan ferdi tampak sangat panik, mereka membereskan pakaian serlin yang akan dibawa kerumah sakit, sejak zernan memberi kabar tentang hal yang dialami serlin, jona dan jenna terus menangis tanpa henti, naluri bayi dengan ibunya memang sangat erat.

"Cup...cup... Sayang, jangan nangis terus, nanti kita temui bunda ya sayang, nanti ayah bakal bilang sama dokter kalo bunda harus sembuh" Zernan berusaha membujuk jenna yang berada di gendongannya, ia menyebut dirinya dengan sebutan ayah karena ia sangat mengasihani bayi tersebut, seseorang yang seharusnya menjadi sosok ayah bagi bayi tersebut malah tak menampakkan batang hidungnya sama sekali, zernan pun tak mengetahui kemana perginya dista disaat genting seperti ini, karena sejak VERISTA bubar pun tim inti menjadi jarang berkomunikasi, zeno yang kembali sibuk dengan rumah sakit baru miliknya, elka yang sibuk sebagai CEO di perusahaannya, feregos yang tengah sibuk membangun rumah kucing untuk kucing-kucing jalanan dan axel yang sedang mencoba memperbaiki kehidupannya.

"Zernan, ayo sekarang kita ke rumah sakit, mamah udah ga sabar pengen liat serlin" Ajak riana ketika sudah selesai menyiapkan keperluan serlin dan juga mereka.

"Ayo mau" Balas zeno, ia menyerahkan jenna kepada ferdi lalu ia mengangkat koper berisi barang keperluan mereka, mereka hanya membawa satu mobil saja.

Saat riana membuka pintu betapa terkejutnya ia ketika tiba-tiba mendapatkan pelukan dari seorang pria tampan dengan tinggi menjulang, bahkan riana hanya sebatas dadanya saja.

"Astaghfirullahalazim, lio" Ucap riana terkejut.

"Mah, maafin lio ya mah, karena lio dan adik-adik lio, serlin jadi menanggung semua ini mah" Ucap lio mewakili ketiga adiknya yang berada di belakangnya, sedangkan grazi tak terlihat diantara mereka.

Riana melepaskan pelukan lio, menyerahkan jenna kepada zernan, lalu maju beberapa langkah tepat di hadapan lio, riana memasang wajah tak santai.

"Mamah kecewa sama kalian, sejak adikmu menikah dengan dista, mamah sudah menganggap serlin sebagai anak mamah sendiri, kalian pun mamah anggap seperti anak mamah sendiri, daniel sudah bilang tolong jaga serlin karena kalian kakak kandungnya, dan hanya kalian yang dekat dengan serlin, yang bisa dijadikan tempat ia pulang saat ia sedang ngga baik, tapi kalian sama saja dengan dista, Sama-sama lelaki berengsek yang ga bisa jaga amanah, daniel pasti kecewa dengan kalian dan juga dista" Mereka semua menunduk mendengar ucapan riana.

"Mah kami minta maaf" Ucap lio masih setia menundukkan kepalanya membuat riana meneteskan air mata tanpa sadar, ia mengingat kembali bagaimana nasib menantunya yang malang.

Lio yang melihat hal tersebut pun menundukkan badannya hendak bersimpuh di kaki riana, namun secepatnya ia tahan.

"Jangan nak" Ucap riana dengan suara bergetar menahan tangis, ia mengusap kepala lio dengan sayang, dan lio menikmati usapan lembut seorang ibu yang kembali ia dapat.

"Mamah ga marah sama kalian, tapi mamah sedikit kecewa sama kalian, apa harus secepat itu kalian percaya dengan hasutan setan yang bisa berakibat fatal kaya gini" Riana menyeks air matanya dan menatap lio serta ketiga adiknya.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang