kejanggalan

12 4 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Ketahuilah, dunia itu hijau dan menyenangkan. Banyak orang yang condong kepadanya. Oleh sebab itu, jangan kalian tertipu dan terlalu percaya kepada dunia. Dunia itu tidak dapat dipercaya. Kalian harus tahu, dunia itu tidak akan meninggalkan orang yang meninggalkannya."
(Utsman bin Affan)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

Sudah 100 hari, daniel meninggalkan dunia, malam tadi pun sudah di gelar acara peringatan 100 hari kematian sang aktor, namun kesedihan masih saja menyelimuti seluruh kerabat yang ditinggalkan.

"Sayang, kata mamah bahan-bahan dapur udah mulai habis, kakak temani belanja mau?" Tanya dista kepada serlin yang sedang duduk di depan meja rias.

Serlin menoleh ke arah dista

"Serlin pengen dirumah aja kak" Jawab serlin masih dengan wajah lesu.

Dista pun mendekat ke arah sang istri, lalu mendekapnya dari belakang.

"Sayang, kalo kita berbuat baik sama orang kita dapet pahala tau, hal kecil pun bisa menghasilkan pahala, nih contoh kecil, bahan masakan udah habis, nah mamah bingung mau masak apa, kalo kita beli bahan ke pasar, terus mamah masakin buat orang-orang rumah dan orang rumah ga bakal kehabisan makanan, berarti kita bermanfaat sayang, ngerti?" Serlin termenung sejenak, iya juga ya kenapaia harus terus meratapi kepergian papahnya, seharusnya ia mendo'akan papahnya supaya bisa bahagia bukan malah larut dalam kesedihan seperti ini.

"Mau ikut kakak?" Tanya dista lagi, serlin pun mengangguk.

"Yaudah sekarang pake hijabnya dulu kakak tunggu di depan ya" Ucap dista, serlin pun menurut.

Setelah lima menit, serlin pun berjalan menemui sang suami untuk berangkat ke pasar.

Di ruang depan mereka sedang berkumpul, ada ferdi, riana, lio, lian, orland, grazi, rion dan dista, sejak kepergian daniel, riana dan ferdi memutuskan untuk tinggal di rumah almarhum daniel untuk sementara waktu, tujuannya agar serlin dan kelima kakaknya tidak kesepian.

"Sayang, tolong temani kak dista ke pasar ya, cari bahan masakan" Ucap riana ketika serlin tiba di hadapan mereka.

Serlin tersenyum lalu mengangguk mengiyakan

"Iya mah" Jawab serlin.

"Kalo gitu dista sama serlin berangkat dulu ya pah, mah kak assalamu'alaikum" Pamit dista lalu keluar rumah untuk memasuki mobilnya.

"Wa'alaikumussalam" Jawab mereka.

Di dalam mobil, hanya keheningan yang menyelimuti dista dan serlin.

Dista tak tahan untuk tidak mengobrol kepada istrinya.

"Serlin" Lamunan serlin pun buyar saat tiba-tiba dista menggenggam tangannya.

"Iya kak?" Tanya serlin.

"Mikirin apa?" Tanya dista balik.

"Ngga mikirin apa-apa kak, cuma kangen sama papah" Jawab serlin dengan senyum getir.

"Alfatihah nya jangan lewat ya sayang, biar jadi obat kangen" Balas dista sembari tersenyum manis.

"Iya kak" Jawab serlin, lalu ia menatap kearah jendela di sampingnya.

"Sayang, udah dong jangan sedih terus, kak dista ga mau di cuekin" Rengek dista menggoyangkan lengan serlin, membuat sang empu menoleh dan tersenyum manis.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang