pulang

16 4 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Apapun yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya menemukanmu."
(Ali bin Abi Thalib)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

"Jadi rencana nya habis dari sini mau kemana lagi pah?" Tanya dista kepada ferdi yang saat ini sedang duduk di sebelah nya, saat ini ferdi dan juga para sahabat dista sedang menikmati kopi di halaman depan penginapan sembari menunggu sarapan yang sedang di buat.

"Kayanya pulang aja dis, papa capek soalnya, kalian juga capek pasti" Jawab ferdi lalu di angguki oleh mereka.

"Zeno udah mau nikah belum?" Tanya ferdi tiba-tiba yang langsung membuat Zeno tersedak kopi yang sedang di nikmati nya.

"Hehe, belum lah om, masih lama" Jawab zeno menggaruk tengkuk nya salah tingkah.

"Jangan kelamaan nge jomblo Zen, dista aja bentar lagi mau nikah" Celetuk feregos membuat mereka semua menatap ke arah nya.

"Sama siapa?" Tanya ferdi.

"Lah om ferdi ga tau?" Ucap feregos balik bertanya.

"Dista ga pernah cerita apa-apa" Jawab ferdi.

Dista lalu mendelik ke arah feregos "apa-apaan lo ngomong kaya gitu, nyebar hoax lo fer" Ucap dista tak terima.

"Emang siapa sih? To the point aja lah fer" Ucap zernan yang sangat penasaran.

"Serlin" Jawab feregos dengan tampang tanpa dosa nya, membuat mereka semua mendelikkan mata nya tak percaya.

"Serlin bukannya anak nya Daniel?" Tanya ferdi langsung di angguki mereka semua.

"Kok kamu ga pernah cerita sama papah dista" Dista menggeleng merasa di selidiki oleh ferdi.

"Papah percaya sama omongan feregos, dia itu kalo ngomong ga pernah sesuai fakta" Jawab dista merasa sebal dengan feregos, sedangkan teman nya yang lain malah cekikikan melihatnya.

Sedangkan di dapur, ketiga wanita cantik sedang memasak untuk sarapan keluarga nya.

"Riana, dista pernah cerita ngga, kapan dia mau nikah?" Tanya ratih tiba-tiba.

"Kenapa emangnya mbak?" Tanya riana balik.

"Ya gapapa, kan lebih cepat lebih baik" Ucap Ratih sembari terkekeh.

"Kemarin itu mbak sebenarnya kami bertemu dengan sahabat lama nya mas ferdi, namanya daniel, daniel punya anak gadis yang seumuran dengan dista, sepulang dari rumah daniel, raut wajah dista berubah mbak" Ucap riana menceritakan apa yang di alami oleh anak tiri nya.

"Kemarin malam dista melamun di gazebo, dan aku secara tidak sengaja mendengar ia sedang curhat dengan bintang-bintang di langit, yang tak lain mira" Lanjut riana sembari memotong wortel untuk di buat sayur sup.

"Samar aku dengar, ia curhat mengenai dirinya yang masih ragu untuk melamar seorang wanita, dan aku pun menebak bahwa yang di pikirkan oleh dista adalah anaknya daniel" Ucap riana lagi.

"Memang anak nya seperti apa ri? Anak baik-baik bukan?" Tanya ratih, desti hanya menyimak pembicaraan kedua wanita paruh baya itu.

"Kalo aku melihat seperti nya anak baik mbak, ia baru muallaf kurang lebih empat tahun terakhir, sedangkan daniel sendiri baru kurang lebih beberapa bulan" Jawab riana.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang