keberangkatan

15 5 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

" Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku, Tetapi, aku berkali-kali menyesali bicaraku"
(Umar bin Khattab)

🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

"Kalian mandi di sini aja, bersih-bersih dulu, nanti pake baju gw" Ucap dista kepada ke-lima sahabatnya yang basah kuyup sepulang dari makam mira.

"Lo berangkat jam berapa?" Tanya zeno memastikan.

"Jam 4 udah di bandara, semua udah di siapin gw tinggal berangkat" Jawab dista.

"Om fer, sama mak Lampir kemana dis? Gw daritadi ga liat mereka,
Mereka tau ngga kalo lo mau berangkat?" Tanya axel membuat mereka baru sadar bahwa yang di katakan axel benar.

Kemana ferdi dan riana?

Dista menghela nafas,
"Papa sama mama lagi ada urusan di luar kota, saudara mama ada acara, dan papa bilang satu bulan lagi baru pulang, gw udah telepon tapi ga pernah aktif nomor nya" Balas dista membuat ke-lima sahabatnya melongo tak percaya.

Bagaimana bisa orang tua tak tau menau tentang anak nya?

"Bunda, kasian dista, dia menderita banget sama mama tiri nya, pengen tak cakar deh muka mama tiri nya bun, idup lagi dong" Batin zeno yang sudah muak dengan kelakuan riana.

Melihat perubahan raut wajah para sahabatnya, dista langsung berinisiatif mencairkan suasana.

"Yaudah gih buruan mandi padaan, ntar lo semua masuk angin lagi" Perintah dista kepada mereka.

"Di di depan ada kamar mandi dua, di kamar gw ada satu, di deket dapur ada satu di kamar tamu ada satu, cepet mandi gausah antri" Lanjutnya yang langsung di angguki oleh ke-lima sahabatnya.

Setelah para sahabatnya pergi membersihkan diri, dista menyempatkan diri memasuki ruangan tak berpenghuni di sebelah kamarnya, itu adalah ruangan untuk menyimpan segala sesuatu milik mendiang bunda nya, karena keinginan riana, riana ingin kenangan milik mira ri bakar namun dista menolak mentah-mentah keinginan ibu tiri nya.

"Bunda, maaf ya dista ga bisa pertahankan ini semua di rumah dista sendiri, dista ga tau kenapa mama rian sejahat itu sampai mau menghapus semua tentang bunda" Dista menjeda ucapan nya, air mata nya meluruh lagi.

"Dista janji, sepulang nya dista dari kairo, dista akan selamatkan peninggalan bunda ini, dista ga akan biarin siapapun mengusik kehidupan bunda" Lanjutnya dengan senyuman tipis.

"Dista keluar dulu ya bunda" Ucap nya kepada ruangan itu Seakan-akan ia sedang berbicara kepada sang bunda.

"Aku tulis surat aja buat papa, karena nomor papa tetep ga aktif" Gumam dista mengambil buku dan pena di dalam laci.

~untuk papa tercinta

Assalamu'alaikum pah, gimana jalan-jalan nya? Semoga menyenangkan ya,
Udah satu bulan kita ga ketemu pah, papa juga ga aktif nomor nya,
Aku cuma berharap papa selalu di beri kesehatan di mana pun papa berada,

Pah, masalah beasiswa, aku dapet beasiswa kuliah di luar negeri pah,
Impian aku sejak dulu berkuliah di luar negeri, dan alhamdulillah allah kasih jalan buat aku pah,

Aku kira kemarin papa masih di rumah, aku mau bilang kalo aku udah mau berangkat ke Universitas yang aku impikan pah,

Universitas al azhar kairo,
Aku minta do'a nya ya pah, semoga aku bisa menuntut ilmu dengan baik dan ilmu ku bisa bermanfaat,

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang