السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ
"Bertakwalah kepada Allah. Takwa kepada-Nya merupakan benteng yang sangat kokoh untuk menghadapi murka-Nya. Takwa juga menjadi jembatan menuju-Nya. Bersandarlah kepada Allah dalam menghadapi zaman. Tetaplah silaturahim dan jangan bercerai-berai."
(Utsman bin Affan)🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻
🌻Happy Reading 🌻
"Duh sayang jangan rewel terus dong sayang, nih minum susu nya ya" Riana dan ferdi sedari tadi dibuat bingung sendiri lantaran jano dan jenna tak henti menangis.
"Mah, papah rasa mereka kangen sama serlin deh mah, kan udah hampir dua bulan serlin di penjara dan mereka juga ga pernah ketemu" Ujar ferdi membuat riana terdiam.
"Apa kita dateng ke kantor polisi ya pah, kasian mereka berdua kangen sama bundanya, mereka pasti butuh pelukan bundanya" Riana masih menatap kearah kedua bayi kembar itu.
"Jangan, tunggu narapidana itu keluar dari penjara bary boleh ketemu sama anak dista" Ucap dista yang tiba-tiba keluar dari arah kamarnya.
"Kok kamu kaya gitu si kak?" Tanya riana.
"Mah, mereka berdua masih kecil, jangan sampe mereka berdua terluka ditangan pembunuh itu mah" Ucap dista semakin menjadi.
"PLAK" Dista menoleh kesamping saat tamparan keras menghantam pipi nya.
"Apa mamah sama papah pernah ajarin kamu buat bicara kaya gitu dista? Kamu lupa sama pesan bunda kamu, kalo kamu menyakiti seorang wanita berarti kamu juga sedang menyakiti bunda mu dista" Murka riana dengan wajah merah padam tak habis pikir dengan dista.
"Kalo mamah sama papah mau kesana yaudah kesana aja, tapi jangan sesekali bawa anak-anak dista buat ketemu sama dia" Setelah mengatakan itu, dista merebut kedua anaknya lalu membawanya kekamar.
"Mulut mu itu lebih menjijikkan daripada sampah ya dista" Ucap riana membuat dista menghentikan langkahnya, namun bukannya merasa bersalah ia justru mengedikkan bahunya.
"Pah, semalam mamah mimpi bertemu sama daniel" Ucap riana menatap kearah sang suami.
"Kenapa mah?" Tanya ferdi.
"Jadi gini pah" Riana mulai menceritakan
Semalam
Di sebuah padang rumput yang luas dan hijau itu, riana duduk disebuah kursi, tak jauh dari tempatnya duduk, ia melihat seorang lelaki paruh baya dan anak perempuan yang masih terlihat muda.
"Aku kesana deh" Ucap riana lalu mendekat kearah dua orang didepannya.
"Daniel, serlin" Kedua manusia yang dipanggil namanya pun lalu menoleh kearah riana.
"Mamah" Ucap serlin tersenyum kearah riana.
"Kalian ngapain disini?" Tanya riana kepada daniel dan serlin.
"Ini kan rumah aku sama papah daniel, iya kan pah?" Daniel mengangguk lalu tersenyum kearah riana.
"Riana, jika nanti kau telah kembali dan kau temui anakku serlin tengah dalam keadaan tak baik, maka aku minta tolong, temani ia, bantu tuntaskan masalah yang dihadapinya, jangan biarkan dia larut dalam masalah yang menjeratnya, ia tidak pernah melakukan perbuatan keji itu ri, tolong ya" Ucap daniel lalu mengajak serlin untuk pergi dari hadapan riana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dista (TAMAT)
Teen Fiction⚠️ 𝙋𝙡𝙖𝙜𝙞𝙖𝙩 𝙢𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙧!!! 𝙃𝘼𝙆 𝘾𝙄𝙋𝙏𝘼 𝘿𝙄 𝘼𝙒𝘼𝙎𝙄 𝙊𝙇𝙀𝙃 𝙈𝘼𝙇𝘼𝙄𝙆𝘼𝙏!