kumpul

8 2 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Urusan kita melekat pada takdir yang diturunkan oleh Allah, bahkan rencana terbaik kita dapat membawa kita ke kehancuran".
(Ali bin Abi Thalib)


🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

"Jadi gitu pah ceritanya" Ucap lio menceritakan semua kebusukan mamah nya selama ini.

"Sebenernya papah ga habis pikir sama mamah kalian, tapi ya udah lah yang penting kita selalu waspada dan berhati-hati, karena banyak kemungkinan yang akan terjadi nanti nya" Nasihat Daniel kepada keenam anak nya.

"Sini dong dek, kakak kangen sama kamu" Ucap Orlando membuat serlin menatap ke arah nya.

"Aku juga kangen banget sama kakak" Ucap serlin berjalan ke arah kelima kakak nya, lalu memeluk mereka.

"Jujur aku seneng banget, aku ga tau kenapa bisa se bahagia ini tapi aku emang bahagia banget" Ucap serlin meneteskan air mata nya di dalam dekapan kakak nya.

"Shutt, udah jangan nangis dong, nanti cantiknya ilang" Ucap grazi mencoba menghibur sang adik.

"Udah yuk, kita sekarang sholat maghrib dulu, nanti keburu habis waktu nya" Ajak daniel di angguki oleh kelima anaknya.

Saat ini Daniel dan keenam anak nya sudah selesai melaksanakan sholat maghrib dan isya dan saat ini mereka tengah berada di ruang keluarga sedang bersantai.

Daniel berada di atas sofa, sedangkan serlin, orlando, grazi dan rion menidurkan kepala nya di atas paha lio dan lian, mereka sedang menyaksikan film di TV yang sedang menyala.

"Papah, kak lio, kak lian, kak orlan, kak graz, sama kak rion laper ngga?" Tanya serlin tiba-tiba menatap mereka.

"Laper" Ucap mereka bersamaan.

"Aku masakin ya?" Tawar serlin mendongakkan kepala nya menatap papah dan kelima kakak nya.

"Kenapa ga grab food aja?" Tanya orlan di angguki keempat oleh grazi.

Serlin menggeleng keras tak setuju dengan usulan kakak-kakak nya.

"Kalo masak sendiri lebih hemat dan sehat kak" Ucap serlin membuat mereka saling tatap.

"Tunggu 10 menit ya, serlin balik lagi nanti" Ujar serlin lalu melenggang ke dapur untuk mengolah masakan yang akan di sajikan.

Setelah serlin ke dapur, daniel menatap kelima putra nya intens.

"Setelah menjadi sarjana apa kalian masih melanjutkan bisnis mamah kalian?" Tanya daniel kepada kelima putra nya.

Mereka berlima memang kuliah bersama, karena jarak umur mereka yang memang tidak terlalu jauh,
Jadi lio menunggu 4 tahun untuk tidak kuliah, lian menunggu 3 tahun, orlan menunggu 2 tahun dan grazi menunggu 1 tahun, ketika wisuda pun mereka bersamaan.

"Tadi nya memang kami ingin meneruskan pah, tapi kami sadar bahwa yang di kerjakan mamah itu bukan jalan yang benar" Ucap rion yang di angguki oleh keempat kakak nya.

"Papah hanya bisa bersyukur, karena akhirnya allah tunjukkan kepada papah dan anak-anak papah jalan yang benar" Ucap daniel sembari tersenyum manis.

"Alhamdulillah ketika kami masih di bawah naungan mamah, kami secara sembunyi-sembunyi membangun sebuah bisnis pah, yang sekarang sudah menjadi perusahaan besar dan kami akan mulai mengelola nya kembali pah, do'a kan ya pah" Pinta lio kepada daniel.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang