lamaran

12 2 0
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ

"Bahkan ketika kamu bersembunyi, takdir akan menemukanmu. Bahkan ketika kamu berlari, takdir akan meraihmu."
(Ali bin Abi Thalib)


🌻JANGAN LUPA BERSYUKUR HARI INI 🌻

🌻Happy Reading 🌻

Keesokan hari nya.

"Loh dek, masak nya kok banyak banget ga kaya biasanya, buat apa?" Tanya rion kepada serlin ketika melihat banyak sekali makanan yang sudah tersaji di dalam wadah.

"Iya dek, masak buat apa? Biasanya sarapan ga sebanyak ini" Grazi pun ikut penasaran juga bertanya kepada adik perempuan nya.

Sedangkan, lio, lian dan orland hanya tersenyum tak jelas di belakang rion dan grazi.

Mereka berlima menuju ke arah dapur dengan wajah fresh sehabis mandi.

Mereka berlima terlihat sangat tampan memakai pakaian yang sama yaitu kaos oblong berwarna putih bertuliskan 'calon mantu mamah' di padukan dengan sarung berwarna hitam, baju dan sarung tersebut merupakan hadiah yang di belikan oleh serlin dan daniel sebagai bentuk rasa syukur karena kelima putra andonios apollo itu sudah resmi memeluk agama islam.

"Serlin mau di lamar" Celetuk lio membuat rion dan grazi langsung berbalik arah menatap ke arah kakak pertama nya.

"DI LAMAR?" Ucap rion dan grazi sangat nyaring di telinga, sembari membelalakkan mata nya tak percaya.

"Ngomong santai aja gausah teriak-teriak" Sungut orland melemparkan sampah kacang ke arah rion dan grazi.

"Beneran dek?" Kali ini rion dan grazi menatap ke arah adik perempuan satu-satunya.

Tanpa menjawab, serlin hanya menganggukkan kepala sembari tersenyum lalu melanjutkan acara memasaknya.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAA" Rion dan grazi langsung memeluk serlin seperti seorang anak yang ingin di tinggal ibu nya.

"Kenapa ga bilang? Secepet ini adek gw mau jadi milik orang" Ucap rion dengan dramatis membuat serlin tertawa geli melihat tingkah kedua kakak nya ini.

"Iya, kok kamu ga bilang-bilang si dek kalo mau lamaran" Kali ini grazi yang berbicara sembari memanyunkan mulut nya.

"Iya, semalem pulang dari pantai aku bilang sama kak lio, kak lian sama kak orland, kan kak graz sama kak rion udah tidur" Jawab serlin menenangkan kedua kakak nya yang justru malah terlihat seperti adik nya.

"Udah ya aku mau lanjut masak dulu Oke" Ucap serlin mencoba melepaskan pelukan nya dari rion dan grazi.

"Mau kakak bantu?" Tanya rion.

"Emm kalo ga keberatan boleh" Jawab serlin, akhirnya rion dan grazi membantu serlin menyiapkan makanan sedangkan lio, lian dan orland sudah ke depan menemui daniel.

Sedangkan di halaman depan rumah, daniel lio, lian dan orland serang bercakap-cakap santai di atas tikar yang sengaja di gelar di atas rumput hijau dan di bawah pohon yang sangat rindang.

"Assalamu'alaikum" Ucap seorang lelaki paruh baya yang baru turun dari mobil nya di ikuti satu wanita dan enam lelaki muda di belakang nya.

"Wa'alikumussalam" Jawab daniel lio, lian dan orland memutar kepala nya menghadap ke arah suara.

"Eh, ferdi sudah sampai, ayo masuk-masuk fer" Ajak daniel kepada ferdi.

Ya, hari ini adalah hari di mana dista akan menyampaikan maksud baik nya kepada keluarga serlin, mereka datang dengan dua mobil, mobil pertama di tumpangi oleh ferdi dan riana, mobil kedua di tumpangi oleh dista, zeno, elka, feregor, zernan dan axel.

Dista (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang